Epidemiolog: Belum Ada Vaksin di Dunia yang Berhasil Buktikan Tidak Menularkan Lagi ke Orang Lain

- 6 Januari 2021, 11:11 WIB
Ilustrasi vaksin virus corona. Otoritas Brasil umumkan satu relawan uji klinis vaksin meninggal dunia pada Rabu 21 Oktober 2020.
Ilustrasi vaksin virus corona. Otoritas Brasil umumkan satu relawan uji klinis vaksin meninggal dunia pada Rabu 21 Oktober 2020. /Dok PRFM.

PRFMNEWS - Tiga juta vaksin Covid-19 dari Sinovac sudah tiba di Indonesia. Pelaksanaan vaksinasi direncakan mulai 14 Januari 2021, artinya hanya tinggal 8 hari lagi masyarakat akan mulai mendapat vaksin.

Harapan agar segera terbebas dari pandemi Covid-19 tentu ditunggu-tunggu masyarakat dengan hadirnya vaksin. Namun, perlu dipahami komponen-komponen efikasi vaksin atau cara mengukur dari kemampuan suatu vaksin tersebut.

Epidemiolog Indonesia di Griffith Universiy Australia, Dicky Budiman mengatakan, semua vaksin di dunia yang sekarang diproduksi harus bisa diukur tiga komponen efikasinya.

Baca Juga: Ingat! Penyuntikan Vaksin Covid-19 Dilakukan Jika Sudah Halal MUI

"Vaksin tidak ada yang sempurna, punya keterbatasan, untuk pandemi ini kita ada satu penyakit menular yang ada banyak vaksinnya pertama kali dalam sejarah manusia," ujar Dicky saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Rabu 6 Januari 2021.

Pertama yaitu efikasi terkait seberapa persen vaksin itu berhasil memproteksi seseorang dari Covid-19. "Pertama efikasi ketika disuntik dia terproteksi dari Covid, nah itu berapa persen umumnya yang dirilis produsen, misalnya Pfizer 94 persen," imbuhnya.

Kedua, efikasi yang mengukur apakah seseorang tersebut tidak akan sakit parah, tak bergejala atau bergejala ringan setelah mendapat vaksin.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Tidak Akan Terima Vaksin Sinovac, Kenapa?

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x