Ia kembali mengingatkan pemerintah soal alasan diberlakukannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yaitu karena mengutamakan keselamatan anak, orang tua, dan pengajar.
Oleh karena itu jika pemerintah berencana membuka pembelajaran tatap muka, maka alasannya harus sesuai seperti alasan awal pemberlakukan PJJ, bukan karena tidak mampu menyelenggarakan PJJ.
"Artinya harus sudah ada jaminan pandemi dikendalikan sehingga tidak membahayakan anak-anak, orang tua dan pengajar," tegasnya.
Baca Juga: Pilkada Sebentar Lagi, Jokowi Sampaikan Ini Kepada Mendagri dan Kapolri
Sehingga menurutnya, apabila proses PJJ sekarang masih menghadapi berbagai kendala, seharusnya fokus pemerintah adalah memperbaiki itu sampai tuntas.
"Jadi pemerintah dan sekolah harus berhati-hati membuka tatap muka, dan satu-satunya pertimbangan adalah bisa mengendalikan pandemi bukan alasan lain, apalagi alasan tidak mampu mendampingi anak sekolah, itu konyol," tandasnya.***