Di Hari Pahlawan, IDI Minta Hal Ini Kepada Pemerintah dan Masyarakat

11 November 2020, 13:27 WIB
Ilustrasi proses swab test. //Dok Humas Pemprov Jabar.

PRFMNEWS - Di tengan pandemi covid-19, dokter beserta dengan tenaga kesehatan lainnya merupakan bagian penting dalam penanaganan masalah kesehatan ini.

Ketua Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Adib Khumaidi mengatakan, dokter dan tenaga medis lainnya merupakan pihak yang paling rentan terpapar covid-19. Bakan ratusan dokter dan tenaga kesehatan lain gugur saat berjuang melawan covid-19.

Adib menjelaskan, pada momentum hari pahlawan kemarin, pihaknya meminta kepada pemerintah untuk memberikan perlindungan dan perhatian lebih para tenaga medis.

Baca Juga: Kampanye ShopeePay Deals Rp1 Lebih Meriah di 11 November

"Kita tidak dalam satu konteks yang berlebihan, tapi kita tahu bahwa saat ini tenaga medis, tenaga kesehatan, menjadi tenaga strategis yang dibutuhkan negara karena peperangangan dengan covid ini masih berlangsung. Sehingga kami berharap perlindungan dan keselamatan tenaga medis dan tenaga kesehatan ini menjadi satu prioritas yang bisa dilakukan semua pihak terutama negara," jelas Adib saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Rabu 11 November 2020.

Di era adaptasi kebiasaan baru (AKB), pemerintah telah mengeluarkan pedoman pelayanan di rumah sakit. Menurut Adib, hal itu harus dibarengi dengan pengawasan yang ketat dan berlanjut.

"Yang penting bukan pedoman tertulisnya, tapi bagaimana ada upaya dari pemerintah juga untuk melakukan pengawasan apakah tempat pelayanan baik itu di fasilitas kesehatan primer atau di rumah sakit itu benar-benar memberikan perlindungan tenaga medis dan tenaga kesehatan," tegasnya.

Baca Juga: Cara Belanja Hemat untuk Meriahkan 11.11, Lihat Caranya di Sini

Pemerintah diminta mengawasi benar bagaimana pengelokaan fasilitas kesehatan di tengah pandemi covid-19 mulai dari sarana prasarana, fasilitas pemeriksaan rutin PCR dan gratis bagi dokter dan tenaga kesehatan lainnya, hingga jaminan nutrisi.

Terkait perlindungan, kata Adib, pihaknya sudah memberikan berbagai langkah mulai dari pembuatan standarirasi perlindungan, sistem informasi, hingga jaminan perlindungan untuk dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang terpapar covid-19.

Baca Juga: Perludem Ungkap Politik Uang Saat Pilkada 2020 di Tengah Pandemi Berpotensi Meningkat

"Ada standarisasi pedoman perlindungan para dokter, kemudian kita buat sistem informasi yang kita tahu posisi teman-teman kami yang sakit, mapun yang meninggal sehingga kami harus support mereka supaya mereka bisa sembuh dan supaya mereka tidak terpapar, termasuk juga membantu keluarganya, termasuk juga bantuan terkait kebutuhan APD, dan yang paling penting adalah bagaimana ada dorongan dalam satu regulasi untuk mereka bisa bekerja di satu tempat yang memang itu bisa meminimalisir resiko terpapar," jelasnya.

Selain kepada pemerintah, IDI pun meminta jaminan perlindungan kepada masyarakat. Caranya adalah masyarakat diminta untuk mematuhi protokol kesehatan pencegahan covid-19 agar kasus covid-19 di Indonesia bisa segera berkurang, dan pandemi berakhir.

Baca Juga: Mau Sampaikan Aspirasi Soal UU Cipta Kerja? Bisa Diakses Lewat Link Berikut Ini

"Dan yang paling penting kepada masyarakat bagaimana membantu kami untuk mematuhi protokol kesehatan 3M, menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker itu sangat membantu kami supaya tidak banyak masyarakat yang terpapar," pungkasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler