Ada Wisatawan yang Reaktif Covid-19 Saat Berlibur, IDI Jabar Minta Pemda Segera Lakukan 3T

- 1 November 2020, 13:55 WIB
 Operasi Gabungan Fokus di 54 Destinasi Wisata Pemdaprov Jabar Sebar 26.700 Alat Rapid Test ke Kabupaten/Kota
Operasi Gabungan Fokus di 54 Destinasi Wisata Pemdaprov Jabar Sebar 26.700 Alat Rapid Test ke Kabupaten/Kota /Dok Humas Pemprov Jabar.

PRFMNEWS – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat Eka Muyana meminta pemerintah daerah yang dalam libur panjang kali ini mendapati adanya wisatawan yang reaktif Covid-19 untuk segera melakukan testing, tracing, treatment (3T).

Hal itu guna rantai penyebaran virus Covid-19 di tempat tersebut berakhir dan tidak menciptakan klaseter baru. Sebagaimana di ketahui, sejumlah wisatawan di kawasan wisata Puncak dan Lembang reaktif Covid-19 setelah dilakukan rapid test.

“Untuk menyikapi adanya yang reaktif tersebut tentu protokolnya sudah ditetapkan secara standar yaitu 3T (testing, tracing, treatment) itu harus dilaksanakan. Konsekuensi dengan ditemukannya adanya wisatawan yang reaktif begitu,” tuturnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Minggu 1 Oktober 2020.

Baca Juga: Rapid Test di Objek Wisata Lembang, Tiga Orang Wisatawan Reaktif Covid-19

Langkah selanjutnya, lanjut Eka, pengelola tempat wisata harus berkoordinasi dengan satgas stempat untuk menindaklanjuti laporan ini. Tak hanya itu, koordinasi dengan satgas di asal daerah dimana wisatawan tinggal pun perlu dilakukan.

“Dari pengelola tentu saja harus segera koordinasi dengan pemerintah maupun satgas setempat untuk segera ditindak lanjuti dan diputus segera sebisa mungkin dengan cara tracing dan harus juga koordinasi dengan tempat asalnya wisatawan tersebut. Sehingga betul-betul tidak akan bertambah luas,” ungkapnya.

Baca Juga: Waduh, 50 Wisatawan di Puncak Reaktif Covid-19, Ini 3 Lokasinya

Ia pun minta pengelola tempat wisata untuk mewajibkan para pengunjung untuk rapid test sebelum masuk ke objek wisata tersebut. Karena menurutnya, jika hanya sekadar imbauan maka cenderung tak akan efektif.

“Kalau kami melihatnya justru dalam keadaan pandemi seperti ini diwajibkan (rapid test sebelum liburan-red). Kalau berupa imbauan saja pengalaman yang sudah-sudah tidak akan efektif,” jelas Eka.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x