Menkes: Bukan Covid-19, Program Kesehatan Promotif Preventif hingga Berbasis AI Jadi Fokus Pemerintah di 2023

1 Desember 2022, 17:00 WIB
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin paparkan soal Program Kesehatan Promotif Preventif berbasis Artificial Intelligencen (AI). /Foto: Humas Setkab/Oji/

PRFMNEWS - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memaparkan enam prioritas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam hal meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat pada 2023 mendatang.

Menkes menyatakan enam fokus Kemenkes terkait peningkatan kualitas layanan kesehatan ini dipersiapkan seiring telah melandainya pandemi Covid-19.

Sehingga, Menkes Budi menyebut prioritas pemerintah pada 2023 bukan lagi menangani kasus pandemi Covid-19, melainkan semakin meningkatkan kualitas layanan kesehatan secara menyeluruh kepada masyarakat.

Baca Juga: Bantuan Terus Mengalir, Ridwan Kamil Sampaikan 4 Hal Penting untuk Para Donatur Korban Gempa Cianjur

“Di Kementerian Kesehatan prioritas kita sudah bergeser, yang tadinya ke penanganan pandemi, sekarang kembali untuk fokus ke meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat,” ucapnya, Kamis 1 Desember 2022.

Budi menuturkan, fokus pertama untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan pada 2023 adalah merevitalisasi fasilitas kesehatan hingga mengedepankan program yang bersifat promotif preventif (peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit).

“Fokusnya adalah ke pelayanan primer nomor satu. Jadi kita akan melakukan alokasi anggaran yang cukup untuk revitalisasi puskesmas, posyandu, kemudian program-program yang sifatnya promotif preventif. Itu adalah salah satu prioritas kita, menjaga agar masyarakat kita tetap sehat bukan mengobati orang sakit,” ujarnya.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sukoharjo

Fokus kedua, lanjutnya, Kemenkes akan melakukan restrukturisasi rumah sakit di seluruh Indonesia.

Hal tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya bagi penyakit-penyakit yang menyebabkan kematian dan biaya paling tinggi seperti jantung, stroke, dan kanker.

“Nanti kita akan bekerja sama dengan pemerintah daerah, Polri, dan TNI supaya anggarannya pun disinergikan melalui mereka,” ucapnya.

Fokus ketiga adalah membangun industri kesehatan. Untuk mewujudkan program prioritas ini, Budi menyebut Kemenkes akan bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian.

Baca Juga: Pemkot Targetkan 2023 Kota Bandung 100 Persen ODF, FBS: Ada Wilayah Tidak Izinkan Buat Septic Tank Komunal

Fokus keempat, Budi menuturkan pemerintah akan mengembangkan kecukupan sumber daya manusia (SDM) kesehatan.

Terkait hal tersebut, Kemenkes akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Kementerian Agama untuk memastikan kecukupan dokter-dokter spesialis.

“Itu akan mendapatkan alokasi anggaran, baik langsung lewat kementerian, maupun lewat LPDP juga untuk pemberian beasiswa bagi tenaga kesehatan ini,” terangnya.

Fokus kelima, adalah memperbaiki sistem pembiayaan kesehatan. Budi menilai, setelah dua tahun dilanda pandemi Covid-19 dan kini mulai pulih, masyarakat mulai memeriksakan penyakit lainnya.

Baca Juga: Per 1 Desember Harga BBM Pertamina dan Shell Naik

“Itu sekarang yang sedang kita tata untuk memastikan pembiayaan kesehatan itu tetap bisa melayani masalah kesehatan masyarakat dengan sustainable,” ungkapnya.

Keenam, papar Budi, Kemenkes juga fokus mengembangkan program kesehatan yang berbasis bioteknologi hingga kecerdasan buatan.

“Kita juga sudah mulai untuk melakukan prioritas ke program-program kesehatan masa depan berbasis bioteknologi, information technology, artificial intelligence (AI), semua teknologi kesehatan baru kita mulai masuk,” pungkasnya.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler