Kelelahan Plus Punya Komorbid, 30 Jemaah Haji Indonesia Masih Dirawat di Madinah

3 Agustus 2022, 08:15 WIB
Jemaah haji Indonesia yang dirawat di Madinah, Arab Saudi, Selasa 2 Agutus 2022. /MCH 2022

PRFMNEWS - Meskipun puncak ibadah haji telah selesai hampir sebulan lalu, masih banyak jemaah yang tumbang karena sakit. Faktor kelelahan ditambah adanya penyakit komorbid menjadi penyebab utama.

Para jemaah memang banyak yang memaksakan diri untuk melakukan ibadah sunat dan ziarah setelah puncak haji. Padahal, kondisi fisik mereka sudah tidak mampu dan tetap memaksakan diri. Akibatnya mereka jatuh sakit bahkan harus menjalani rawat inap.

Seperti yang dialami Hariyanto, seorang jemaah asal Jawa Timur yang dirawat di Madinah. Selepas menjalani ibadah Armuzna, dia diajak oleh KBIH-nya untuk mengunjungi Gua Hira.

Baca Juga: Bakar Sampah jadi Penyebab Kebakaran di Ujungberung, Diskar PB: Telat 1 Menit Bisa Merembet ke Rumah Warga

Dirinya tak mengira medannya akan sulit. Sebagai pengidap diabetes dia tidak meminum obat sebelum berangkat. Hariyanto pun kelelahan dan naik ke Gua Hira sampai merangkak. Begitu pun saat turun.

"Saat itu saya naik merangkak, nafas sudah ngos-ngosan. Eh di atas malah tak bisa masuk, karena gua penuh," kata Hariyanto.

Sampai pemondokan, kondisi Hariyanto drop sampai tak sadarkan diri. Di KKHI Mekah, ia harus menjalani resutitasi jantung untuk mengembalikan fungsi jantungnya.

Setelah siuman, ia dilarikan ke salah satu rumah sakit di Mekah. Hariyanto adalah satu dari 30 jemaah yang harus menjalani rawat inap di Madinah.

Baca Juga: Kunjungan Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ke SMK Telkom Bandung

Klinik kesehatan jemaah haji asal Indonesia di Madinah, Arab Saudi, Selasa 2 Agustus 2022. MCH 2022

Kepala KKHI Madinah, dr Enny Nuryanti mengatakan, para jemaah itu diduga mengalami kelelahan setelah dari Mekah.

Mereka memaksakan diri umrah dan ziarah ke beberapa tempat di Makkah sebelum ke Madinah. Hingga Selasa 2 Agustus 2022 siang Waktu Arab Saudi (WAS), yang rawat inap di KKHI Madinah ada 11 jemaah wanita dan 15 jemaah pria dan 4 jemaah lagi dirawat di IGD KKHI Madinah.

"Hingga saat ini, total di KKHI Madinah ada 30 orang. Ditambah 4 orang yang sedang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) di Madinah," kata Enny.

Adapun mayoritas penyakit dari pasien tersebut adalah sakit jantung, penyakit paru, dan diabetes.

Faktornya karena kelelahan. Selama ada di Mekah, mulai Armuzna dan dilanjut dengan umrah dan ziarah ke beberapa lokasi di Mekah.

Baca Juga: Pimred Kabar Tegal Dilaporkan Hilang, Polda Jateng Selidiki Kasus

"Faktornya kelelahan. Akhirnya, saat tiba di Madinah untuk Arbain dan jelas makin kelelahan. Jatuh sakit," katanya.

Setelah gelombang kedua jemaah didorong ke Madinah dari Maek, di KKHI Madinah hampir setiap hari ada pasien masuk.

Keluhannya sesak nafas dan nyeri dada. Karenanya, jemaah diimbau setelah tiba di Madinah, untuk tidak memaksakan diri melaksanakan Arbain. Jika dalam kondisi tidak sehat dan kelelahan.

"Jemaah diharap jangan memaksakan Arbain jika lelah. Arbain pasti melelahkan. Bahkan kalau mereka fit, jika tidak terbiasa beraktivitas padat, juga akan kelelahan. Tensi pasti meningkat jika tidak terbiasa," katanya.

Baca Juga: Terungkap Misteri Mayat dalam Karung di Serang, Korban Dibunuh Suami Sekaligus Paman Sendiri

Adapun total jemaah wafat selama gelombang kedua di Madinah, ada lima orang jemaah. Dari data yang ada, memang ada peningkatan jemaah yang meninggal. Karena faktornya banyak jemaah kelelahan. Ditambah harus melaksanakan Arbain di Masjid Nabawi.

"Total yang wafat sampai saat ini ada 5 orang. Setelah ada imbauan dari kita, tidak terlalu banyak yang rawat inap. Jemaah harus jaga kesehatan dan jangan memaksakan diri untuk Arbain," tutupnya.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler