Hasil Rapid Test Dinkes, 500 Lebih Warga Pernah Kontak dengan Pasien Covid-19

- 18 Juni 2020, 14:30 WIB
Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Bandung, Girindra di Balai Kota Bandung, Kamis (18/6/2020).*
Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Bandung, Girindra di Balai Kota Bandung, Kamis (18/6/2020).* /TOMMY RIYADI/PRFM

PRFMNEWS - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menargetkan tes Covid-19 bisa mencapai 15 ribu tes selama pandemi Corona masih berlangsung.

Selain itu, tracing terus dilakukan kepada masyarakat yang pernah melakukan kontak erat kepada pasien positif Covid-19.

Baca Juga: Pasar Sadang Serang dan Pasar Leuwipanjang Dibuka Lagi Mulai Hari ini

Hasilnya, 500 an orang terlacak dan punya riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19 dan masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).

Untuk diketahui, yang dimaksud OTG tersebut adalah orang yang tidak bergejala tetapi memiliki risiko tertular dari pasien positif, atau orang tanpa gejala yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

"Tracing (pelacakan) terus dilakukan. Testing, pak Wali Kota menyampaikan target 15 ribu melihat best practice dari negara Korea Selatan," ujar Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Bandung, Girindra di Balai Kota Bandung, Kamis (18/6/2020).

Baca Juga: CFD di Jakarta akan Diaktifkan Kembali Mulai Minggu ini

Menurutnya, pihaknya telah melakukan rapid test kepada 13 ribu lebih masyarakat dengan hasil 700 reaktif dan 6.000 lebih orang ditindaklanjuti dengan tes swab.

Selain itu terdapat 500 lebih orang tanpa gejala (OTG) yang pernah kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

Sejauh ini, ia mengungkapkan total kasus positif Covid-19 hingga Rabu (17/6/2020) mencapai 373 orang terdiri dari positif aktif 128 orang, 40 orang meninggal dan sisanya telah sembuh.

Menurutnya, tes Covid-19 terus dilakukan dengan hasil tes yang bisa lebih cepat 3 sampai 7 hari.

Baca Juga: Jalur Afirmasi PPDB Bagi Masyarakat Terdampak Covid-19 Jadi Solusi Disdik

Ia mengatakan tren kasus positif Covid-19 mengalami kenaikan berdasarkan hasil trasing dan tes Covid-19.

Menurutnya, penyebab masih banyak yang terpapar Covid-19 diperkirakan faktor masih banyak yang keluar rumah.

"Penyebab prediksi, ada hari raya Lebaran dan di lingkungan masih belum menerima kalau tetap di rumah, masih ada yang memenuhi kebutuhan pokoknya tanpa mengindahkan protokol kesehatan," katanya.

Girindra menegaskan tidak terdapat klaster baru dalam penyebaran Covid-19, namun transmisi lokal.

Baca Juga: Pemkot Janjikan Pinjaman Fasilitas Pembelajaran Daring Bagi Siswa Tak Mampu

Katanya, berdasarkan ahli epidemiologi puncak Covid-19 bisa terjadi pada Juni namun jika terjadi pelonggaran bisa berlangsung hingga September.

Ia pun memastikan jika alat pelindung diri untuk tenaga kesehatan relatif tersedia termasuk untuk alat tes dan swab.

Selain itu sarana dan prasarana disinfektan diperoleh dari berbagai bantuan masyarakat.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x