Pasca Virus Corona Masuk Indonesia, Aprindo Pastikan Stok Barang Kebutuhan Rumah Tangga Masih Aman

- 2 Maret 2020, 19:53 WIB
PENGGUNAAN goodie bag untuk belanja di salah satu super market di Jalan Raya Banjaran, Baleendah, Kabupaten Bandung. Rabu 20 Februari 2019. /ADE MAMAD/PR
PENGGUNAAN goodie bag untuk belanja di salah satu super market di Jalan Raya Banjaran, Baleendah, Kabupaten Bandung. Rabu 20 Februari 2019. /ADE MAMAD/PR /ADE MAMAD/

BANDUNG, (PRFM) - Pasca pengumuman Presiden Joko Widodo yang menyebut ada warga Depok yang terinfeksi virus corona, sejumlah pengusaha ritel mengakui ada lonjakan pembelian barang-barang kebutuhan masyarakat terutama obat-obatan, masker, dan antiseptik.

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jabar, Yudi Hartanto mengatakan, peningkatan yang terjadi memang karena bersamaan dengan periode belanja awal bulan. Dirinya mengimbau masyarakat tidak perlu panik akan ketersediaan stok barang-barang di toko ritel. Karena sejauh ini stok barang masih terbilang aman.

"Saat ini penjualan normal karena memang sesi awal bulan. Kami mengimbau masyarakat tidak perlu panik karena ketersediaan barang rumah tangga masih terjaga, baik di tingkat gudang maupun tingkat distributor," ujar Yudi saat on air di Radio PRFM, Senin (2/3/2020).

Dirinya mengakui ada beberapa laporan tentang ketersediaan stok di beberapa minimarket yang mengalami kekosongan. Yudi menjelaskan, jika ada beberapa minimarket yang kehabisan stok, itu dikarenakan gudang penyimpanan setiap minimarket memang hanya diperuntukan untuk penjualan selama satu minggu.

"Di beberapa outlet minimarket memang terlihat habis dan kosong. Karena minimarket tidak memiliki gudang yang luas. Mereka hanya menyediakan stok untuk penjualan satu minggu," jelasnya.

Aprindo, lanjut Yudi, mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying dan menimbun stok barang kebutuhan rumah tangga. Hal tersebut lantaran stok yang ada saat ini masih terbilang cukup.

"Masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya tidak perlu melakukan pembelian yang terlalu berlimpah, hingga pada akhirnya stok melimpah di rumah. Sedangkan di toko sekitar kita masih banyak barangnya," pungkasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x