9 Risiko Diet 'One Meal a Day' Ala Chris Martin, Masih Mau Coba?

- 23 Mei 2023, 11:30 WIB
Chris Martin di acara Conan O'Brien Needs A Friend. Ia menjelaskan tentang dirinya yang makan satu kali sehari dan terinspirasi dari Bruce Springsteen
Chris Martin di acara Conan O'Brien Needs A Friend. Ia menjelaskan tentang dirinya yang makan satu kali sehari dan terinspirasi dari Bruce Springsteen /Team Coco/YouTube

PRFMNEWS - Lagi hype berita kalau Coldplay akan konser di Jakarta, dan siapa yang gak kenal dengan Chris Martin sang vokalis. Chris Martin selalu tampil energik di atas panggung hingga menjadi sorotan publik setiap hari.

Vokalis kelahiran Inggris ini selalu tampil memukau tiap kali manggung dan punya fisik yang prima sampai sekarang. Bukan hanya fisiknya yang selalu prima, postur tubuh Chris Martin juga selalu terawat dan jauh dari kata kegemukan.

Di usianya yang kini menginjak angka 46, menjaga asupan nutrisi sepertinya menjadi rahasia tetap bugar dari Chris Martin saat beraksi di atas panggung. Pada tahun 2016 silam misalnya, Chris sempat membahas tentang pola diet yang ia jalankan.

Baca Juga: 15 Manfaat Kentang untuk Kesehatan, Bisa untuk Mengontrol Gula Darah dan Cocok Jadi Menu Diet Andalan

Ternyata ada diet khusus ala Chris Martin yang dia jalani karena terinspirasi dari sesama musisi, Bruce Springsteen. Diet yang dia jalani ini bernama One Meal a Day (OMAD), yang sesuai namanya memang hanya satu kali makan berat saja dalam sehari.

Baru-baru ini, dalam salah satu episode di podcast Conan O’Brien Needs a Friend, mantan suami dari Gwyneth Paltrow ini mengungkapkan ia mengubah pola makannya agar tetap bugar dengan cara hanya makan satu kali sehari dan berhenti makan pada jam 4 sore. Diet barunya itu juga dikenal sebagai puasa intermiten yang populer.

Dalam artian, metode diet ini membuat yang menjalaninya benar-benar menghindari makan malam. Chris Martin menilai kalau metode diet-nya ini terbukti mampu membuat tubuhnya selalu fit dan jauh dari kegemukan.

Baca Juga: Resep Sambal Terong Teri yang Enak dan Pedasnya Bikin Lupa Diet

Chris Martin Kerap Olahraga

Selain melakukan puasa intermiten ekstrem, Chris Martin juga suka tertangkap kamera paparazzi sedang melakukan olahraga lari maupun bersepeda.

Sayangnya, beberapa kritikus dan pakar kesehatan sempat mengecam pola makan Chris Martin yang dinilai terlalu ekstrem dan membatasi. Mereka juga memperingatkan bahwa mengikuti diet ketat semacam itu dapat meningkatkan risiko kesehatan.

Mengapa demikian? Yuk, langsung simak penjelasannya.

1. Pengaruh One Meal a Day bagi kesehatan pencernaan

Diet ala Chris Martin ini sebetulnya mirip dengan metode intermitten fasting, atau semacam puasa yang diniatkan untuk diet. Tapi dilansir dari Healthline, banyak ahli gizi dan pakar kesehatan yang memperingatkan efek samping metode ini jika terus-menerus dilakukan.

Ahli gizi Abagail Roberts mengatakan kalau pola dan metode diet ideal sifatnya sangatlah individual, dalam artian nggak semua metode diet bisa berhasil diterapkan ke semua kalangan. Hal itu karena harus mempertimbangkan faktor genetik, gaya hidup, tujuan kesehatan, dan norma budaya. Tapi secara umum, pola makan sehari sekali (One Meal a Day) bukanlah pilihan ideal untuk semua orang.

Bagi kebanyakan masyarakat umum, makan cuma sehari sekali berpotensi menimbulkan banyak efek samping kesehatan. Metode One Meal a Day sendiri merupakan bentuk intermitten fasting yang ekstrim dengan risiko gangguan pencernaan seperti maag, kembung, hingga sembelit. Hal tersebut karena terganggunya ritme sirkadian tubuh dan bisa mengganggu pola tidur, hingga gangguan mental serta fisik.

Baca Juga: 4 Jenis Sayuran Ini Cocok untuk Program Diet kata dr. Saddam Ismail, Berat Badan Turun dengan Cepat

2. One Meal a Day juga sebabkan kelelahan

Abagail Roberts kembali mengingatkan bahwa efek samping dari pola diet One Meal a Day adalah kurang terpenuhinya asupan nutrisi harian.

Efek paling awal dari kekurangan asupan nutrisi harian ini adalah energi tubuh yang lebih cepat habis, atau bisa dibilang sebagai rasa kelelahan. Bukan hanya tubuh fisik saja yang rentan mengalami kelelahan, tapi juga mempengaruhi melemahnya kekebalan tubuh dan fungsi kognitif.

Kalaupun mau tetap makan satu kali sehari saja, Roberts menyarankan pentingnya memastikan makanan tersebut harus mencukupi semua nutrisi dan kalorinya.

Tercukupinya asupan nutrisi dan kalori ini diperlukan tubuh untuk menjalankan fungsi normalnya. Ia pun menyarankan selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum putuskan mengubah pola makan.

Roberts sendiri meyakini bahwa pola diet ini bukan yang ideal sehingga tidak akan bertahan lama.

Baca Juga: 4 Jenis Sayuran Ini Cocok untuk Program Diet kata dr. Saddam Ismail, Berat Badan Turun dengan Cepat

3. Sering memilih makanan tidak sehat

Seorang terapis gizi dan pakar kesehatan usus, Marilia Chamon, menjelaskan kalau penerapan diet ekstrim malah menimbulkan rasa lapar yang berlebihan.

Rasa lapar ini cenderung membuat orang jadi ngidam makanan secara berlebihan (food craving). Kecenderungannya ketika jam makan tiba, orang akan makan secara rakus berlebihan dan memilih makanan yang kurang sehat.

Hal tersebut karena jika seseorang memelihara rasa lapar berlebih akibat diet, maka tubuh akan memproduksi banyak hormon ghrelin. Hormon inilah yang menimbulkan rasa lapar secara berlebihan dan ingin segera menghabiskan banyak makanan.

Rasa ngidam ini akan mempengaruhi selera makan dengan memilih makanan tinggi kalori, gula, sodium, dan lemak.

4. Bahaya untuk tekanan darah dan kolesterol

Penelitian juga menunjukkan bahwa pembatasan ekstrim ini dapat menyebabkan peningkatan kolesterol total dan LDL 'jahat' dan tingkat tekanan darah yang lebih tinggi, dibandingkan dengan pola makan normal atau metode puasa yang kurang ekstrim.

5. Meningkatkan kadar gula darah

Penelitian lain menunjukkan bahwa makan satu kali sehari dapat meningkatkan kadar gula darah puasa, menunda respons tubuh terhadap insulin, dan meningkatkan kadar hormon ghrelin yang merangsang napsu makan, dibandingkan dengan makan 3 kali sehari.

6. Hipoglikemia

Terlebih lagi, membatasi kalori untuk satu kali makan sehari dapat meningkatkan kemungkinan hipoglikemia atau gula darah rendah. Terutama pada penderita diabetes tipe 2.

Baca Juga: Ini Dia Pola Diet JSR yang Baik dan Benar Tanpa Libur Makan Seharian, Kata dr. Zaidul Akbar

7. Merasakan gejala yang tidak nyaman

Selain itu, makan satu kali sehari dapat menyebabkan gejala termasuk mual, pusing, sifat lekas marah, rendah energi, dan sembelit.

8. Berbahaya untuk orang-orang tertentu

Diet OMAD juga tidak sesuai untuk banyak kelompok orang termasuk mereka yang sedang hamil atau menyusui, anak-anak dan remaja, orang dewasa yang lebih tua, dan orang dengan gangguan makan.

9. Kurang nutrisi

Terlebih lagi, sangat sulit untuk mendapatkan cukup nutrisi dalam satu kali makan. Ini dapat menyebabkan kamu jadi kekurangan nutrisi yang dapat berdampak negatif pada kesehatan kamu dan dapat menyebabkan risiko yang serius.

Jadi diet ala Chris Martin atau One Meal a Day memang hanya cocok di beberapa orang saja dan kurang direkomendasikan ke orang umum.

Makan sehari sekali yang dilakukan secara terus-menerus bisa menyebabkan banyak masalah. Oleh karena itu, baik Roberts dan Chamon setuju kalau nggak ada satupun jenis diet yang cocok untuk diterapkan ke semua orang.

Frekuensi makan yang optimal yang sehat sangat bergantung pada banyak faktor, seperti usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, dan status kesehatan secara keseluruhan.

Namun, Chamon mengatakan bahwa pola makan dan diet yang adalah dengan memilih aneka makanan yang bervariasi untuk makanan sehari-hari. Untuk terpenuhinya variasi jenis serta nutrisi makanan, maka akan lebih baik makan 3-4 kali sehari.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x