Puasa Ramadhan Selama Sebulan Tapi Berat Badan Malah Naik? Mungkin ini Penyebabnya

- 10 April 2023, 12:00 WIB
Ilustrasi kegemukan
Ilustrasi kegemukan /Pixabay/ketut subiyanto

PRFMNEWS - Selama bulan Ramadhan, umat islam menjalani ibadah puasa 30 hari lamanya dari sejak shubuh hingga maghrib. Selama menjalani puasa, maka asupan makanan pun berkurang.

Banyak orang yang menjadikan ibadah puasa sebagai salah satu cara untuk menurunkan berat badan. Namun pada kenyataannya malah banyak orang yang naik berat badan setelah puasa Ramadhan.

Padahal dalam beberapa penelitian telah membuktikan, puasa memiliki manfaat kesehatan untuk tubuh. Mengontrol gula darah, meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan fungsi otak bahkan puasa secara psikologis memberi efek menenangkan.

Baca Juga: TERNYATA Ini Alasan Diet Sering Gagal, dr Sung: Diet Bukan Hanya Menurunkan Berat Badan

Namun jika puasa dilakukan dengan cara yang tidak tepat, puasa malah dapat mengakibatkan kegemukan. Hal ini dipicu oleh kebiasaan buruk saat berbuka puasa.

Beberapa kebiasaan buruk yang mengakibatkan berat badan meningkat misalnya, menyantap aneka es atau hidangan sarat gula, dan dalam porsi yang besar.

Kolak, sop buah yang diberi topping kental manis, dan berbagai jenis cemilan tinggi gula membuat seseorang kerasa cepat lapar dan ketagihan menyantap yang manis-manis. Inilah
yang membuat kadar gula darah melonjak tajam, dan akhirnya berat badan pun naik.

Baca Juga: Perbedaan Antara Perut Buncit, Obesitas dan Kegemukan: Cari Tahu Kalian Masuk yang Mana?

Dokter spesialis gizi klinik Rumah Sakit Permata Depok, dr. Raphael Kosasih, M.Gizi.,S.P.GK., menjelaskan makanan dan minuman manis yang banyak dijual saat bulan Ramadhan kebanyakan mengandung gula yang tinggi.

“Jangan mengkonsumsi gula secara berlebihan. Karena pada dasarnya makanan dan minuman manis tersebut hanya berfungsi untuk mengganti kadar gula dalam tubuh,” Jelas dr. Raphael.

Lebih lanjut dr. Raphael pun menjelaskan minuman dengan berbagai macam rasa yang banyak dijual saat ini, mengandung kental manis yang tidak baik untuk kesehatan.

Baca Juga: Biar Mudik Makin Asik, Ini 11 Tips Mudik dengan Kendaraan Pribadi Agar Aman dan Nyaman

“Kental manis mengandung gula yang tinggi, sebaiknya masyarakat mengurangi konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula yang tinggi,” Tegasnya.

Tak dapat dipungkiri, kebutuhan untuk makan dan minum manis sesudah berpuasa memang terbilang cukup tinggi bagi masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan kadar gula di dalam
tubuh rendah dan perlu untuk ditingkatkan supaya tubuh tidak lemas.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah