Network
Dengan perbanyak sayuran dan buah yang tinggi serat jelang Ramadhan, ungkapnya, maka kesehatan saluran pencernaan akan lebih terjaga, dan bantu membiasakan diri mengontrol makan berlebihan.
“Maka jadikan bulan-bulan sebelum Ramadhan memperbanyak sayuran dan buah-buahan sehingga badan kita sudah mulai terdetoks. Sehingga nanti ketika Ramadhan, tubuh kita sudah terbiasa beradaptasi, dan kita tidak perlu banyak makan tapi lebih banyak ibadahnya,” tuturnya.
Baca Juga: Muhammadiyah Umumkan Penetapan Awal Puasa 1 Ramadhan 2023 dan Idul Fitri 1 Syawal 1444 H
6. Mulai tingkatkan bersedekah
“Nabi Muhammad SAW ketika bulan Ramadhan menjadi bulan yang beliau seperti bahkan lebih lembut dari angin yang berhembus sedekahnya,” ujar Zaidul Akbar.
Kondisi tersebut, ujar Zaidul Akbar, menandakan bahwa Rasulullah SAW memberikan contoh agar umat Muslim semakin memperbanyak melakukan kebaikan-kebaikan termasuk bersedekah.
Maka perbuatan terpuji dan berpahala tersebut perlu mulai ditingkatkan sebelum Ramadhan, sehingga itu akan menjadi kebiasaan harian selama bulan suci penuh ampunan tersebut.
“Maka di Ramadhan nanti jangan sampai kelewatan satu haripun kita untuk tidak memberikan sedekah maupun iftar (makanan buka puasa) kepada orang lain,” imbaunya.
“Paksakan diri kita di 1 hari Ramadhan untuk membiasakan memberi makan orang yang buka puasa, misalkan tidak mampu karena keterbatasan anggaran, kita bisa bantu-bantu di masjid atau tempat-tempat majelis taklim yang biasa mengadakan buka bersama,” bebernya.
Selain di lingkungan luar, Zaidul Akbar menyampaikan bahwa menambah pahala saat berbuka puasa juga dapat diterapkan di dalam keluarga.
“Bila buka puasa di rumah, Anda bisa bertukar kurma, bertukar air minum dengan anggota keluarga. Misalkan lagi mau makan kurma ketika berbuka, Anda bertukar kurma dengan istri atau suami Anda, bertukar air dengan anak Anda, sehingga Anda mendapatkan pahala puasa yang dia kerjakan,” ungkapnya.
