PRFMNEWS – Kasus Cacar Monyet atau monkey pox cukup menyita perhatian setelah 92 kasus yang dikonfirmasi dan 28 kasus suspek dari 12 negara.
Monkeypox adalah virus zoonosis (virus yang ditularkan ke manusia dari hewan) dengan gejala yang sangat mirip dengan yang terlihat di masa lalu pada pasien cacar.
Dilansir prfmnews.id dari laman resmi WHO, cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1970 yang kemudian kasusnya ditemukan di sejumlah negara di tahun 2022.
Baca Juga: Konsumsi 4 Makanan ini, Maka Kolesterol akan Turun, Kata dr. Ema
Baca Juga: Berikut Ini Cara Beralih dari Siaran TV Analog ke Digital, Simak Tahapannya
Pelancong dari Nigeria ke Israel pada September 2018, ke Inggris pada September 2018, Desember 2019, Mei 2021 dan Mei 2022, ke Singapura pada Mei 2019, dan ke Amerika Serikat pada bulan Juli dan November 2021.
Pada Mei 2022, beberapa kasus cacar monyet diidentifikasi di beberapa negara non-endemik.
Tanda dan gejala mengalami cacar monyet diantaranya badan demam, sakit kepala, timbul ruam dan mulai bermunculan erupsi kulit di sekujur tubuh.
Baca Juga: WHO Prediksi Akan Ada Lebih Banyak Kasus Cacar Monyet Muncul Secara Global
Baca Juga: Inggris Peringatkan Pria Gay dan Biseksual soal Penularan Cacar Monyet di Kelompok Mereka
Pada beberapa kasus cacar monyet ringan, maka bisa sembuh dengan sendirinya dan keadaan yang berangsur membaik.
Sedangkan penularan cacar monyet tersebut beresiko tinggi jika kontak dekat dengan orang terinfeksi.***