Camat di Jabar Diminta Aktif untuk Antisipasi Potensi Bencana Akibat Fenomena La Nina

- 25 Oktober 2020, 11:48 WIB
Seorang warga menggunakan perahu kano saat banjir di Jatirasa, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (25/10/2020). Banjir akibat luapan kali Cikeas memasuki permukiman pada (24/10) pukul 23.00 WIB dan merendam ratusan rumah warga. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Seorang warga menggunakan perahu kano saat banjir di Jatirasa, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (25/10/2020). Banjir akibat luapan kali Cikeas memasuki permukiman pada (24/10) pukul 23.00 WIB dan merendam ratusan rumah warga. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc. /Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO

PRFMNEWS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mengajak seluruh aparat kewilayahan mulai dari camat hingga danramil untuk bersiaga akan bencana hidrometeorologi akibat fenomena La Nina yang terjadi di Indonesia.

Hal itu sesuai dengan apa yang disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam rapat koordinasi kebencanaan dengan sejumlah elemen dan instansi kedaerahaan pada Sabtu 24 Oktober 2020 kemarin.

Adapun yang terlibat dalam rapat koordinasi itu di antaranya Dinas Binamarga dan Pengairan, Dinas Sosial, BPBD kabupaten/kota, TNI, Polri, PMI, Tagana hingga relawan kebencanaan serta BMKG.

Baca Juga: Satu Rumah di Garut Rusak Berat, Diduga Akibat Gempa

“Gubernur sudah mengumpulkan 27 kepala pelaksana BPBD kabupaten/kota khusus untuk menghadapi bencana hidrometeorologi akibat fenomena La Nina yang terjadi di Jawa Barat,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Dani Ramdan saat on air di radio PRFM 107,5 News Channel, Minggu 25 Oktober 2020.

Menurut Dani, gubernur meminta koordinasi lintas sektoral dapat terjalin sempurna. Di samping itu, seluruh aparat dan instansi kebencaan pun diminta bersiap.

“Lalu mengaktifkan Pusdalops-nya 24 jam. Kemudian mengkondisikan camat, Danramil, dan Koramil sebagai pusat koordinasi untuk respon cepat,” jelasnya.

Baca Juga: Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 25 Oktober 2020, Hujan Lebat pada Sore Hari

Ia menambahkan, BPBD kabupaten/kota harus menyiapkan serangkaian antisipasi dan melakukan pemetaan kerawanan bencana di wilayahnya masing-masing dengan berkoordinasi dengan aparat kecamatan dan desa.

Tak hanya itu, jalur evakuasi dan peralatan kebencanaan pun harus siap sedia guna mempercepat proses evakuasi jika bencana terjadi.

“Kalak kabupaten/kota agar menyiapkan kesiagaan di tingkat kecamatan bahkan desa. Pertama adalah identifikasi potensi rawan bencana, peta rawan bencananya, kemudian titik dan jalur evakuasi. Ketiga, menyiapkan peralatan yang dibutuhkan yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan,” tutupnya.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x