Ada Ancaman Gelombang Tsunami di Pantai Selatan Jawa, Pemkab Garut Sudah Siapkan Mitigasi

- 29 September 2020, 09:16 WIB
Bupati Garut Rudy Gunanwan saat memimpin apel gabungan yang dilaksanakan di Lapang Setda Garut, Senin 28 September 2020. Dalam apel gabungan itu Rudy mengingatkan terkait mitigasi bencana setelah adanya isu megatrust di selatan Jawa. Selain itu dibahas juga terkait pengendalian Covid-19 dan penyakit lainnya yang bisa terjadi di musim pancaroba di Garut.
Bupati Garut Rudy Gunanwan saat memimpin apel gabungan yang dilaksanakan di Lapang Setda Garut, Senin 28 September 2020. Dalam apel gabungan itu Rudy mengingatkan terkait mitigasi bencana setelah adanya isu megatrust di selatan Jawa. Selain itu dibahas juga terkait pengendalian Covid-19 dan penyakit lainnya yang bisa terjadi di musim pancaroba di Garut. /Garutkab.go.id

PRFMNEWS - Garut merupakan salah satu daerah yang memiliki garis pantai cukup panjang di bagian selatan Jawa. Maka dari itu, menyusul adanya ancaman megatrust atau gempa dahsyat yang dibarengi dengan gelombang tsunami, Bupati Garut Rudy Gunanwan sudah menyiapkan mitigasi bencana itu. Rudy menuturkan, jika isu megatrust terjadi dan dibarengi dengan gelombang tsunami, maka sekitar 5.000 rumah akan tersapu dalam hitungan menit.

Saat ini Kabupaten Garut sedang memasang alat pendeteksi tsunami pada lima tempat dan memperbaiki alat pendeteksi yang rusak. Terdapat total tujuh buah alat pendeteksi gempa yang berada di Kabupaten Garut.

Saat ini Pemerintah Kabupaten Garut fokus meninjau tiga kecamatan yang rawan terkena tsunami, yaitu Kecamatan Pamengpeuk, Cikelet, dan Cibalong. Rudy mengingatkan kepada masyarakat, jika isu megatrust terjadi maka masyarakat bisa langsung lari tanpa memperhatikan harta benda.

Baca Juga: Eko Maung Nilai Potensi Penularan Covid-19 Bukan Hanya di Lapangan, Tapi Juga di Lingkungan Suporter

“Kami sudah ada jalur evakuasi ke daerah dengan ketinggian minimal 30-50 meter diatas permukaan air laut. Saya memperhatikan Pamengpeuk, Cikelet, dan Cibalong. Kami akan membuat peta konvergensi, mitigasi, dan emergency. Kalau terjadi megatrust dalam waktu 10 menit memang agak sulit, karena evakuasi masyarakat memerlukan waktu minimal 30 menit. Saya menghimbau masyarakat untuk tidak lagi memperhatikan harta benda, bahwa saat terjadi tsunami maka seadanya dia langsung lari saja,” ujar Rudy Gunawan Senin 28 September 2020 dikutip prfmnews.id dari laman resmi Pemkab Garut.

Selain membahas megatrust, Rudy pun memaparkan terkait pengendalian Covid-19 dan penyakit lainnya yang bisa terjadi di musim pancaroba.

Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat

Berkaitan dengan penanganan virus Covid-19, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menilai Kabupaten Garut sudah sangat baik. Rudy menegaskan dalam penyampaian kebijakan Covid-19 tidak boleh menakuti masyarakat melainkan dengan cara menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan diri sendiri.

“Dalam kebijakan Covid-19 kita tidak bisa menakut-nakuti masyarakat, tapi kita meyakinkan masyarakat yang menyelamatkan itu diri kita masing-masing. Barangsiapa yang menjalankan protokol kesehatan dan hidup dengan sehat tentunya akan tercegah dari penularan Covid-19,” ucap Rudy.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Diskominfo Garut


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x