Network
Kemudian terhadap warga yang rumahnya rusak ringan diimbau tetap waspada dengan menyiapkan berbagai cara agar tidak mengalami kesulitan saat menyelamatkan diri ketika sewaktu-waktu gempa susulan terjadi.
“Pastikan lokasi tidur saat malam hari tidak jauh dari pintu keluar, sehingga saat gempa terjadi dengan mudah mengamankan anggota keluarga terutama anak-anak dan orang tua,” terangnya.
"Intinya tidak panik dan selalu waspada karena kita tidak bisa memprediksi kapan gempa susulan akan terjadi, harapan kami tidak ada lagi gempa susulan yang dapat merusak," imbuhnya.
Baca Juga: Bermain Dengan Energik, The Minions Melaju ke Babak 16 Besar Indonesia Masters 2023
Ia pun mengapresiasi upaya sejumlah warga untuk meningkatkan keamanan dan kemudahan mengingatkan warga lain saat terjadi gempa susulan melalui giat ronda malam.
Terkait posko pengungsian yang kembali jadi pilihan warga, ia menyebut kondisi itu terlihat di sejumlah desa di tiga kecamatan yaitu Pacet, Cugenang dan Cianjur.
Di lokasi tersebut, warga kembali memadati tenda-tenda pengungsian. Mereka mengaku lebih memilih mengamankan diri di tenda pengungsian karena masih trauma dengan gempa susulan M4,3 tersebut.
Kami baru mengisi rumah sekitar dua minggu terakhir, namun setelah gempa pertama dua bulan yang lalu, kami kembali merasakan gempa yang sangat kencang dini hari tadi, sehingga kami memilih membangun tenda darurat di depan rumah untuk malam ini," kata warga Desa Nagrak, Hadi Saefuloh.***
