"Uang dana kerohiman ini bisa juga dari sana (Rp.570 Juta), tapi nanti kalau kurang bisa dari BTT (Belanja Tidak Terduga)," jelasnya.
Helmi Budiman mengatakan juga memang banyak alami kerugian akibat wabah PMK, terutama ternak yang terkena penyakit itu.
Kerugian disebabkan menurunnya bobot hewan yang terpapar, sehingga saat sembuh harga jual menurun, tentu diluar dari hewan yang tewas.
Baca Juga: 3 Jenis Nasi Ini Ternyata Dapat Menurunkan Berat Badan Tanpa Harus Diet Kata dr. Zaidul Akbar
"Sapi perah kerugian per hari satu miliar potensinya, sapi potong juga sama, penurunan bobot daging," ucap Helmi Budiman.
Selain itu, Pemkab Garut juga sudah melakukan antisipasi lebih lanjut untuk mengurangi risiko penularan.
"Upaya kami memperketat masuknya sapi dari luar daerah, yang diperbolehkan masuk ke Garut hanya yang sudah memiliki surat sehat." tuturnya.***