Jabar Saber Hoaks Terima 326 Aduan Terkait Dengan Virus Corona

- 4 Maret 2020, 22:05 WIB
ILUSTRASI kabar bohong atau hoaks.*
ILUSTRASI kabar bohong atau hoaks.* /pixabay

BANDUNG, (PRFM) - Era digital di mana komunikasi masif dilakukan lewat gawai menghadirkan tantangan tersendiri, yakni bagaimana setiap orang membentengi diri dari informasi bohong alias hoaks.

Lantas, apa yang harus dilakukan jika informasi tersebut sudah tersebar di masyarakat?

Bagi warga Jawa Barat, kehadiran Tim Jabar Sapu Bersih (Saber) Hoaks menjadi garda terdepan dalam mengklasifikasikan apakah berita tersebut adalah misinformasi atau fakta.

Dalam siaran pers yang diterima PRFMNEWS, sejak awal tahun 2020 hingga 4 Maret 2020, Jabar Saber Hoaks telah menerima 867 aduan yang masuk dari masyarakat. Dimana 37.6% diantaranya terkait dengan virus corona, yaitu sebanyak 326 aduan.

Baca Juga: Dinkes Tegaskan di Kota Bandung Tidak Ada Pasien Suspect Corona

Dalam tiga hari terakhir, setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa ada dua WNI yang positif virus corona pada 2 Maret 2020. Terjadi peningkatan aduan terkait virus corona sebesar 44.5%. Yaitu sebanyak 145 aduan dari 326 aduan yang masuk terkait dengan informasi virus corona.

Dari 326 aduan yang masuk, Jabar Saber Hoaks mengklarifikasi 53 hoaks tentang virus corona, sisanya adalah aduan yang berulang dan aduan yang hasil klarifikasinya adalah benar.

Baca Juga: Soal Corona, Keselamatan Pelaku Olahraga Profesional Harus Diutamakan

Untuk menghindari misinformasi yang beredar di masyarakat, Jabar Saber Hoaks mengimbau masyarakat untuk tidak mudah mempercayai semua informasi yang tidak jelas sumber dan kebenarannya.

Pastikan dan cari dulu kebenarannya dari media-media yang terdaftar di Dewan Pers. Selain itu, jangan sebarkan lagi informasi yang belum jelas kebenarannya, STOP di diri anda saja. Karena jika disebar lagi maka hanya akan menimbulkan kepanikan di masyarakat.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x