Cegah Penimbunan, Kepolisian Jawa Barat Akan Inspeksi ke Pabrik Masker

- 3 Maret 2020, 17:12 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memimpin Rapat Lintas Sektor Pencegahan dan Penanganan Virus Corona Tingkat Provinsi Jawa Barat, di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, Selasa (3/3/2020).*
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memimpin Rapat Lintas Sektor Pencegahan dan Penanganan Virus Corona Tingkat Provinsi Jawa Barat, di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, Selasa (3/3/2020).* /Rizky Perdana/PRFM

BANDUNG, (PRFM) - Semenjak virus corona menyebar di berbagai negara, permintaan masyarakat terhadap produk masker melonjak. Hal ini dibuktikan dengan semakin sulitnya mencari masker di beberapa tempat. Bahkan, sekarang harga masker melonjak hingga lebih dari 10 kali lipat.

Menindak lanjut hal tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pihak kepolisian untuk melakukan inspeksi ke pabrik-pabrik masker yang ada di Jawa Barat. Pria yang akrab disapa Emil tersebut mengatakan, langkah tersebut diambil untuk mencegah terjadinya penimbunan oleh pihak-pihak tertentu.

"Petugas kepolisian sudah ditugaskan untuk mengecek ke pabrik-pabrik masker di Jawa Barat, supaya tidak ada penimbunan juga tidak ada penipuan produk-produk yang dilaporkan sudah ada," ujarnya saat memimpin Rapat Lintas Sektor Pencegahan dan Penanganan Virus Corona Tingkat Provinsi Jawa Barat, di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, Selasa (3/3/2020).

Selain pengecekan ke pabrik masker, lanjut Emil, pihak kepolisian juga akan melakukan pengecekan terhadap acara-acara bersifat keramaian. Prosedur ini dilakukan untuk memeriksa potensi acara-acara yang yang membutuhkan izin keramaian.

"Kepolisian juga akan melakukan prosedur pengecekan terhadap acara-acara yang bersifat keramaian untuk di-asess apakah acara ini punya potensi besar atau tidak ada masalah," tutur Emil.

Baca juga: Hadapi Virus Corona, Jawa Barat Bentuk 27 Crisis Center Covid-19

Dirinya mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan masker jika memang masih sehat. Sesuai rekomendasi WHO, masker digunakan hanya untuk mereka yang sakit, yang sedang merawat orang sakit pernafasan, atau mereka yang memang berada di daerah atau unit kerja yang dipenuhi orang sakit.

"Hari ini saya sampaikan bahwa warga yang sehat tidak perlu memakai masker. Sesuasi dengan rujukan dari WHO, merka menyampaikan masker hanya dipakai oleh orang sakit, mereka yang merawat orang sakit pernafasan, atau mereka yang berada di daerah atau unit kerja yang penuh orang sakit," jelas Emil

"Di luar kriteria tadi, WHO tidak menyarankan orang memakai masker. Bahkan ada penelitian yang menyebut kalau salah dalam pemakaian juga akan meningkatkan resiko keterpaparan," tambahnya.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x