Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat Didorong Lebih Profesional

- 7 Maret 2021, 18:02 WIB
Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya
Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya /Dok DPRD Jabar.

"Misalnya untuk tes kesehatan PNS di Jawa Barat saja, kan jumlahnya banyak. Belum dari yang lainnya," ujar dia.

Meski begitu, dia memastikan Labkesda tidak akan menerapkan biaya tinggi seperti laboratorium swasta yang ada saat ini.

"Bisa lebih bersaing. Karena kita tempat tidak perlu sewa, punya sendiri. Dan untuk pengadaan peralatan kan sudah dibiayai APBD sebelumnya. Jadi biaya pemeriksaan di Labkesda bisa setengah harga dibanding di lab swasta," katanya.

Dengan begitu, Hadi bermimpi Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat bisa hadir di setiap kabupaten/kota.

"Jika sudah berkembang dengan status BLUD-nya, keuntungan dari Labkesda bisa dipakai untuk pengembangan. Selain menambah peralatan, juga bisa untuk menambah lagi gerai-gerai di daerah lain," kata dia.

Terpisah, guru besar Unpad bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik, Keri Lestari menilai, dalam kondisi pandemi seperti saat ini diperlukan tambahan fasilitas untuk uji sampel covid-19. Salah satunya untuk melacak siapa saja yang pernah kontak erat dengan orang yang terpapar virus corona.

Pelacakan penyebaran virus corona harus dilakukan sehingga harus lebih banyak masyarakat yang sudah menjalani uji sampel. Kondisi seperti ini, tambah dia, menjadi angin segar dalam proses BLUD Labkesda karena akan lebih banyak orang yang memerlukan layanan laboratorium.

Baca Juga: 5 Drone Milisi Houthi Ditembak Jatuh Pasukan Koalisi Arab Saudi

Baca Juga: Hati-Hati Loker Bodong! Warga Bandung Ini Hampir Kehilangan Barang Berharga Saat Interview di Mal

"Dengan demikian maka dari sisi layanan akan lebih mudah dijangkau," katanya. Pada sisi lain, pengembangan status menjadi BLUD bisa memaksimalkan layanan Labkesda agar lebih profesional.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x