Bank Indonesia Ungkap Pengaruh Tahun Politik Terhadap Ekonomi di Jabar

18 Juli 2023, 16:45 WIB
Ilustrasi Pemilu dan Pilpres 2024. /PRFM

PRFMNEWS - Penyelenggaraan Pemilu 2024 mendatang disebut akan ikut memengaruhi sektor perekonomian di Jawa Barat.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar, Erwin Gunawan Hutapea mengatakan, penyelenggaraan Pilkada atau Pilpres akan meningkatkan pengeluaran atau konsumsi pemerintah di Jabar.

Hal tersebut diungkap Erwin saat menjadi pembicara dalam acara Dialog Ekonomi di Tahun Politik "Membangun Optimisme Ekonomi di Musim Kontestasi, Menelisik Tantangan dan Peluang ke Depan" yang digelar Ikatan Wartawan Ekonomi Bisnis, di Hotel Savoy Homann, Bandung, Selasa 18 Juli 2023.

Baca Juga: Bank Indonesia Tegaskan Tidak Akan Lakukan Redenominasi Rupiah dalam Waktu Dekat

Erwin menyampaikan, peningkatan biasanya terjadi sejak 1 triwulan sebelum periode Pemilu berlangsung dengan tingginya pengeluaran untuk perlengkapan dan persiapan penyelenggaraan pemilu.

"Pengeluaran pemerintah tersebut memberikan efek peda sektor ekonomi lain seperti sektor industri dan perdagangan dan sektor lainnya," kata Erwin.

Erwin menambahkan Pilpres pada tahun 2014 dan 2019 memberikan dampak positif terhadap ekonomi dibanding penyelenggaraan Pilkada yang berdampak negatif. Hal itu karena diselenggarakan dalam waktu yang berbeda dengan jeda cukup lama.

Baca Juga: Tol Cisumdawu Diresmikan, Menteri PUPR Berharap Ada Kawasan Ekonomi Baru

Sehingga ia memprediksi Pilkada dan Pilpres yang diadakan bersamaan tahun 2024 diperkirakan dampak positifnya lebih besar dibandingkan dampak negatifnya. Karena diselenggarakan hampir bersamaan. Banyak sektor ekonomi yang tumbuh memanfaatkan momen politik 2024.

Ia juga yakin masyarakat saat ini sudah semakin matang dalam menjalani Pilpres atau Pilkada. Indikasinya mampu melewati pandemi Covid-19 yang jauh lebih berat memberikan tekanan pada kondisi ekonomi nasional dan global.

"Historis 2014 dan 2019, kita bisa melewati tahun politik dengan baik, ekonomi juga bisa tumbuh positif," tegasnya.

Baca Juga: ASN Pemkot Bandung Berkomitmen Wujudkan Netralitas Pada Pemilu 2024

Apalagi saat ini kondisi ekonomi terlihat membaik. Terlihat dari kondisi perekonomian nasional tumbuh 5,03% (yoy) pada triwulan 1 2023, sementara perekonomian Jawa tumbuh 4,96% (yoy). Di mana perekonomian Jabar berkontribusi 22,35% terhadap perekonomian Jawa.

Kedepan menurutnya perlu ada keseimbangan sektor industri padat modal dan padat karya. Karena kondisi saat ini masih belum imbang, di mana padat modal masih sekitar 66,3 persen.

Sektor Industri padat modal pada umumnya adalah industri besar (alat angkut, barang logam) sedangkan sektor industri padat kaya pada umumnya adalah industri kecil (makanan, tekstil dan pakaian jadi).

Industri padat modal memiliki nilai tambah lebih tinggi yang sebagian besar berada di Jabar Utara dan Kota Bandung sehingga memberikan kontribusi pendapatan regional lebih tinggi.

Untuk meningkatkan keseimbangan kesejahteraan masyarakat maka diperiukan keseimbangan antara industri padat Sebaran industri Besar dan Sedang (IBS).***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler