PRFMNEWS – Spesies anggrek baru yang masuk dalam kategori anggrek terkecil di dunia ditemukan di Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda, Jawa Barat. Anggrek tersebut kemudian diberi nama belakang THRJ yang merupakan singkatan dari Tahura Djuanda.
Anggrek yang bernama lengkap Taeniophyllum THRJ itu sebenarnya sudah ditemukan sejak 2012 lalu. Namun, pada saat itu pengelola Tahura Djuanda mengira anggrek tersebut merupakan Taeniophyllum Glandulosum atau spesies anggrek kecil lain yang juga ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Baru-baru ini, Kepala Tahura Djuanda, Lianda Lubis menyebut setelah melakukan penelitian dengan sejumlah pihak. Hasil riset membuktikan bahwa anggrek ini tidak memiliki kedekatan dengan Taeniophyllum Glandulosum ataupun 200-an spesies anggrek lainnya.
Baca Juga: Uu Ruzhanul Minta Masyarakat yang Sudah Terima Vaksin Posting di Medsos
Baca Juga: Link Streaming Laga Pembuka Piala Menpora 2021: Arema FC vs Persikabo
Sehingga Lianda dan sejumlah peneliti meyaknini bahwa anggrek itu spesies anggrek baru yang baru ditemukan di Tahura Djuanda atau bahkan dunia.
“Kesimpulan dari riset oleh Prof Rina dari Samratulangi dan satu lagi dari Bangladesh. Kita berkesimpulan ini bukan spesies Taeniophyllum yang biasa kita temui, tapi ini kita yakini spesies baru yang kami beri nama terlebih dahulu Taeniophyllum THRJ,” ucapnya saat On Air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Minggu 21 Maret 2021.
Anggrek ini diketahui berukuran hanya sebesar 2 milimeter atau hanya seukuran ujung jarum pentul. Sehingga perlu menelitinya dengan riset DNA.
Baca Juga: Antapani Tertinggi, Berikut 10 Kecamatan dengan Kasus Aktif Covid-19 Terbanyak di Kota Bandung
“Paling besar itu hanya sekitar 2 milimeter, dan bunganya itu hanya seujung jarum pentul. Jadi ini sangat sulit mengidentifikasi secara konvensional,” ungkapnya.
Karena anggrek ini baru ditemukan di Tahura Djuanda, Lianda pun mengaku bakal mengusulkan Tahurae sebagai nama latin di belakang nama Taeniophyllum.
Sebagai antisipasi guna menjaga vegetasi anggrek spesies baru ini, pengelola Djuanda telah memasang pagar pembatas di sekitaran Taeniophyllum THRJ. Terlebih lagi, anggrek ini cukup unik, karena hanya bisa hidup diinangnya yang saat ini ditumpangi.***