Kecelakaan Maut Sumedang Tewaskan Puluhan Orang, Dishub Jabar Wacanakan Bangun Tembok Penahan

11 Maret 2021, 19:01 WIB
Kondisi bus PO Sri Padma Kencana yang mengalami kecelakaan di Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu, 10 Maret 2021. /ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

PRFMNEWS – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat (Jabar) membuka kemungkinan untuk membangun tembok penahan kendaraan yang mengalami kecelakaan di kawasan Tanjangan Cae, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.

Wacana tersebut mengemuka menyusul kecelakaan yang terjadi di Tanjakan Cae, Sumedang dan menewaskan 27 orang yang hendak berwisata ziarah, Rabu 10 Maret 2021.

Selain membuka peluang pembangunan tembok penahan, Kepala Dishub Provinsi Jawa Barat, Heri Antasari menyampaikan pihaknya pun tak menampik adanya usulan soal pemasangan roller barrier di sekitar Tanjakan Cae, Sumedang.

 

Baca Juga: CEK FAKTA: Isi Link Survei dari Telkomsel Bisa Dapat iPhone 12?

Baca Juga: Dishub Jabar Tegaskan Jalur Alternatif Wado Tak Diperuntukan Bagi Kendaraan Besar

“Untuk mengurangi, tapi untuk curam seperti ini kita sedang menghitung di lapangan apakah roller barrier bisa. Kalau itu mungkin akan pasang roller barrier tapi kalau lebih kuat dari itu apakah tembok penahan dan lain sebagainya, dan itu dimungkinkan secara regulasi kita akan pasang,” ungkapnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Kamis 11 Maret 2021.

Menurut Heri, hingga saat ini pihaknya masih melakukan evaluasi secara menyeluruh pascakejadian nahas tersebut termasuk soal pembangunan dan pemasangan tembok penahan maupun roller barrier.

“Tadi kita sekaligus mengevaluasi, apa saja yang kurang karena untuk jalur menurun seperti ini teknologi guardrail dan karakter tumpukan saya pikir guardrail dengan teknologi itu tidak akan mampu menahan beban berat tersebut,” ujar Heri.

Baca Juga: Tembus 1,4 Juta! Hari Ini Kasus Konfirmasi Positif Virus Corona Bertambah 5 Ribu Pasien Lebih

Baca Juga: Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Sejauh 1,2 KM

Heri menjelaskan, terkait dengan kronologis kejadian, bus yang mengangkut siswa SMP dari Subang itu sempat oleng dan terguling sebelum akhirnya terperosok ke jurang.

“Oleng dulu kemudian menjelang titik jatuhnya sempat terguling, terbalik dan menimpa guardrail dan masuk ke jurang,” jelasnya.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Kantor SAR Bandung, hingga Kamis 11 Maret 2021 dini hari tadi, 26 korban meninggal sudah berhasil dievakuasi.

Sementara korban terakhir yang posisinya terjepit badan bus akhirnya berhasil dievakuasi pada Kamis pagi tadi sekitar pukul 07.40 WIB.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler