5 Fakta Wartawan Al Jazeera Tewas Ditembak Israel, Bantahan Zionis Hingga Tanggapan Amerika

12 Mei 2022, 09:25 WIB
Fakta-fakta Israel tembak jurnalis Al Jazeera di kepala hingga tewas. /Reuters/Imad Creidi


PRFMNEWS - Seorang wartawan Al Jazeera Shireen Abu Akleh tewas setelah kepalanya terkena tembakan oleh pasukan Israel saat ia sedang meliput serangan tentara Israel di Kota Jenin di Tepi Barat Palestina.

Shireen terbunuh pada hari Rabu 11 Mei 2022, ia sempat dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 07.15 (04.15 GMT).

Saat bertugas, Shireen mengenakan rompi PERS, menggunakan helm sebagai pelindung dan berdiri bersama wartawan lainnya.

Baca Juga: China Menyerukan Komunitas Internasioanl Harus Satu Suara Sikapi tindakan Israel terhadap Palestina

Berikut fakta-fakta soal tewasnya jurnalis Al Jazeera akibat ditembak pasukan Israel:

1. Keterangan saksi mata

Shatha Hanaysha, seorang saksi mata yang juga wartawan mengatakan bahwa ia dan teman-teman jurnalis lainnya terkejut saat merek amendapat tembakan peluru tajam saat mereka berjalan kaki di Jenin.

Ia sangat yakin bahwa pasukan Israel yang melepaskan tembakan dapat dengan jelas melihat bahwa mereka adalah jurnalis.

"Orang yang membunuh Shireen dimaksudkan untuk membunuhnya karena dia menembakkan peluru ke area tubuhnya yang tidak terlindungi,” kata Hanaysha dikutip dari kantor berita Al Jazeera.

Baca Juga: Pasukan Israel Serang Ratusan Warga Palestina hingga Terluka Jelang Subuh di Masjid Al Aqsa

2. Ada jurnalis lain juga yang tertembak

Tak hanya Shireen, tapi jurnalis Al Jazeera lainnya yaitu Ali al-Samoudi juga tertembak di punggung.

Bersyukur ia masih selamat dan dalam kondisi yang stabil di rumah sakit.

3. Presiden Palestina menuduh Israel sengaja bunuh jurnalis Al Jazeera

Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menuduh pasukan Israel melakukan pembunuhan yang disengaja terhadap jurnalis Al Jazeera.

Ia menganggap Israel bertanggung jawab penuh atas kematian Shireen.

Abbas menggambarkan insiden itu sebagai pembunuhan berdarah dingin yang terang-terangan oleh tentara Israel.

Baca Juga: Dubes Ukraina Gunakan Helm Saat Jumpa Pers Karena Kesal dengan Israel

4. Israel bantah tembak mati jurnalis Al Jazeera

Sebaliknya, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett justru menuduh balik Palestina adalah pihak yang bertanggungjawab membunuh jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh.

Naftali Bennett mengatakan "kemungkinan" bahwa tembakan Palestina membunuh reporter Al Jazeera.

“Menurut informasi yang kami kumpulkan, tampaknya orang-orang Palestina bersenjata – yang menembak tanpa pandang bulu pada saat itu – bertanggung jawab atas kematian malang jurnalis itu,” kata Bennett dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Politisi Irlandia Mengamuk, Kecam Sikap Eropa yang Beri Sanksi Terhadap Rusia Tapi Israel Tidak

Namun setelahnya, Panglima militer Israel, Letnan Jenderal Aviv Kochavi memberikan pernyataan yang tidak satu suara dengan Naftali Bennett.

Kochavi mengatakan tidak jelas siapa yang melepaskan tembakan yang menewaskan wartawan itu.

"Pada tahap ini, kami tidak dapat menentukan dengan 'api' siapa dia terluka dan kami menyesali kematiannya," katanya, menurut laporan berita.

Baca Juga: Palestina Kembali Diserang oleh Israel Saat Sedang Merayakan Isra Miraj

5. Tanggapan Amerika

Duta Besar AS untuk Israel, Tom Nides pun angkat bicara soal kejadian ini. Tom mendorong investigasi menyeluruh terkait untuk menjawab siapa dan apa motif penembakan reporter Al Jazeera tersebut.

"Sangat sedih mengetahui kematian jurnalis Amerika dan Palestina Shireen Abu Akleh dari @AJArabic @AJEnglish. Saya mendorong penyelidikan menyeluruh tentang keadaan kematiannya dan cedera setidaknya satu jurnalis lain hari ini di Jenin," tulis Tom Nides dalam twitternya @USAmbIsrael.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler