Data Terbaru Korban Agresi Militer Israel: 277 Meninggal, 70 di Antaranya Anak-anak

- 24 Mei 2021, 14:27 WIB
Sejumlah pengunjuk rasa membawa bendera Palestina saat aksi damai solidaritas mendukung Palestina di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS), Jakarta, Jumat (21/5/2021). Massa gabungan organisasi Islam tersebut mendesak dunia internasional melalui forum PBB menyeret Israel ke Mahkamah Internasional karena telah melanggar hukum internasional dan mengakibatkan krisis kemanusiaan dalam agresi militer yang mereka lakukan di wilayah Palestina. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Sejumlah pengunjuk rasa membawa bendera Palestina saat aksi damai solidaritas mendukung Palestina di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS), Jakarta, Jumat (21/5/2021). Massa gabungan organisasi Islam tersebut mendesak dunia internasional melalui forum PBB menyeret Israel ke Mahkamah Internasional karena telah melanggar hukum internasional dan mengakibatkan krisis kemanusiaan dalam agresi militer yang mereka lakukan di wilayah Palestina. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa. /ADITYA PRADANA PUTRA



PRFMNEWS - Pemerintah Palestina mengumumkan data terbaru korban Agresi Militer Israel di kawasan Tepi Barat.

Melansir Kantor Berita ANTARA, dalam update data terbaru, Minggu 23 Mei 2021, total 277 orang meninggal dunia akibat agresi Militer Israel.

Dari 277 korban meninggal dunia, 70 di antaranya merupakan anak-anak. Sebanyak 40 wanita juga dilaporkan meninggal dunia akibat Agresi Militer Israel.

Baca Juga: Pemkot Bandung Terus Matangkan Persiapan Teknis Pembuangan Sampah ke TPPAS Legok Nangka

Menteri Kesehatan Palestina, Mai Alkaila menuturkan, sebanyak 8.500 menderita luka-luka dalam peristiwa Agresi Militer Israel.

Dalam sesi konferensi pers pada Minggu kemarin, Pemerintah Palestina memantau 89 pelanggaran terhadap pusat perawatan dan kendaraan ambulans.

Pemerintah Palestina menekankan pelanggaran tersebut merupakan pelanggaran mencolok terhadap semua konvensi dan perjanjian internasional serta Konvensi Jenewa Keempat.

Dua orang dokter tewas di Jalur Gaza dan sejumlah staf medis terluka, termasuk seorang dokter dalam kondisi kritis.

Baca Juga: Viral Kerumunan di Pantai Karanghawu Sukabumi, Satgas: Kejadian di Pangandaran Harusnya Jadi Pelajaran

Menteri Alkaila mengatakan pengeboman Israel menargetkan berbagai pusat medis dan klinik, termasuk Rumah Sakit Beit Hanoun, Indonesia, dan al-Shifa.

Alkaila menegaskan bahwa penghancuran besar-besaran bangunan milik Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, serta serangan terhadap paramedis di Masjid al-Aqsa, di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem, dan di Tepi Barat, merupakan bukti nyata pelanggaran Israel terhadap hukum internasional.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x