Dokter Bedah Senior di Gaza Tewas Disiksa di Penjara Israel

- 4 Mei 2024, 13:00 WIB
Ilustrasi kantong mayat
Ilustrasi kantong mayat /Dok PRFM

PRFMNEWS - Kelompok pejuang Palestina, Hamas, meminta Israel bertanggungjawab atas kematian dua warga Palestina, termasuk seorang dokter bernama Dr. Adnan Ahmed Atiya al-Barsh, yang meninggal dunia akibat penyiksaan di penjara Israel.

Komite Urusan Tahanan Palestina dan Masyarakat Tahanan Palestina mengatakan Adnan al-Barash adalah kepala ortopedi di fasilitas medis terbesar di Gaza.

Ia ditahan oleh pasukan Israel saat merawat sementara pasien di Rumah Sakit al-Awda di utara wilayah tersebut.

Hamas mengatakan warga Palestina yang diculik dari Gaza kemudian meninggal akibat penyiksaan di penjara-penjara Israel adalah merupakan kejahatan perang yang mengerikan dan terus berlanjut terhadap rakyat Palestina.

“Pembunuhan Dr al-Barash bukanlah kejahatan terakhir mengingat kondisi para tahanan di penjara sangat dirahasiakan, terutama mereka yang ditangkap dari Jalur Gaza.”

Dikatakan bahwa Dokter Barsh berusia 50 tahun. Dia ditangkap bersama sekelompok dokter lainnya pada Desember lalu di Rumah Sakit Al-Awda dekat kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara.

Organisasi kemanusiaan itu menuduh Dokter Barsh tewas setelah menerima penyiksaan selama berada di sel tahanan Israel.

“Bukti menunjukkan bahwa Barsh meninggal akibat penyiksaan. Ini adalah bagian dari penargetan sistematis terhadap dokter dan sistem kesehatan di Gaza,” tegasnya.

Mereka menyebut kematiannya sebagai "pembunuhan" dan mengatakan jenazahnya masih berada dalam tahanan Israel.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah