Tips Sehat dan Hindari Stres Saat Karantina di Rumah ala Ade Rai

- 13 April 2020, 17:07 WIB
MAESTRO BInaragawan Indonesia Ade Rai.*
MAESTRO BInaragawan Indonesia Ade Rai.* /Instagram/@ade_rai

BANDUNG,(PRFM) - Penyebaran pandemi corona atau Covid-19 membuat kita harus berdiam diri di rumah. Hal itu dilakukan agar dapat mencegah penularan Covid-19 semakin meluas.

Saat melakukan karantina di rumah kita dituntut untuk tetap menjaga kebugaran agar tubuh kita tetap sehat dan imunitas tubuh tetap terjaga. Imunitas atau kekebalan tubuh yang kuat, dapat menekan virus masuk ke dalam tubuh kita.

Maestro Binaraga Indonesia, Ade Rai mengatakan, yang menjadi tantangan ketika kita karantina di rumah adalah, virus corona bisa menjadi bukan masalah, namun kita malah mendatangkan penyakit baru.

Baca Juga: Alhamdulillah Pasien Sembuh Covid-19 Terus Bertambah, Ini Update Kasusnya

Menurut Ade, ketika di rumah aktivitas kita menjadi lebih rendah, dibandingkan apa yang kita konsumsi.

Dalam hal ini, di tengah ketakutan dan kecamasan akan Covidi-19, kita akan menyetok banyak makanan di rumah. Makanan yang ditumpuk itu mengandung sesuatu yang sebenarnya justru memberi dampak buruk.

"Makanan yang ditumpuk mengandung sesuatu yang sebenarnya justru memberi dampak, virus akan agresif saat kadar gula tinggi. Hal itu bisa terjadi karena kita masih makan gula-gula atau tepung, makanan yang kadar lemaknya tinggi, yang tidak kita sadari justru mensabotase kekuatan tubuh kita sendiri, semua dimakan apalagi makanan instan," kata Ade Rai saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin (13/4/2020).

Baca Juga: Kabupaten Bogor Siap Berlakukan PSBB, Soal Sanksi Belum Jelas

Faktor lain yang bisa mendatangkan penyakit selama karantina kata dia, adalah masih banyaknya orang yang merokok. Kebiasaan tersebut dapat membuat sistem pernapasan terganggu. Hal itu membuat imunitas tubuh kita juga bakal terdampak.

"Semakin orang memasukan nikotin ke pembuluh darah potensinya semakin besar, belum lagi ketergantungan obat, dan alkohol," kata dia.

Yang lebih parah dari dua hal tersebut lanjut dia, adalah kita dibatasi dalam melakukan interaksi sosial. Padahal berdasarkan penelitian, kekuatan dari tubuh bisa tumbuh ketika kita hidup bersosial.

"Kekuatan dari tubuh itu ketika kita bersama-sama, ini mirip dengan yang namanya nasib sel. Sel bukan tergantung dari inti sel, tapi tergantung dari dinding sel, artinya sebuah komunitas. Maka ketika orang mau lebaran dan silaturahmi, itu memberikan kekuatan yang luar biasa, Tapi saat ini itu (silaturahmi) tidak bisa dilakukan," lanjut dia.

Ade Rai melanjutkan, saat perang melawan corona, kita jangan terperangkap dalam sebuah peran, tapi lupa memahami esensi dari peran itu sendiri.

"Peran kita perang melawan virus, esensinya tidak mati. Cuma problem kita mungkin bisa menang melawan virus, tapi kita mati oleh faktor lain," kata dia.

Baca Juga: DPRD Minta Pemkot Bandung Persiapkan PSBB Secara Matang

Faktor lain yang dimaksud adalah penyakit seperti hipertensi, diabetes, kolestrol tinggi, kanker, dan paling parah dari itu semua adalah stres.

"Gimana kita bisa punya daya tahan tubuh kuat, kalau ternyata stres kita tinggi. Stres tinggi terjadi karena tidak bisa sosialisasi," kata Ade.

Hal itu diperparah dengan kondisi perekonomian yang terdampak corona. Ketika banyak orang di PHK, dirumahkan, kehilangan pekerjaan, atau usahanya jadi tidak bisa berjalan, hal itu membuat tingkat stres menjadi tinggi.

"Satu sisi diharapkan sehat, sisi lain situasi yang kita alami adalah situasi yang mendukung kita untuk tidak sehat," kata dia.

Baca Juga: Oded Ancam Beri Sanksi ASN Pemkot Bandung yang Mudik

Lalu apa yang haru dilakukan?

1. Meluangkan waktu berolahraga

Ada Rai menjelaskan, tingkat stres yang tinggi bisa diatasi dengan rutin menjalankan aktivitas walaupun di dalam rumah. Kita harus meluangkan waktu untuk berolahraga.

"Yuk jangan lupa aktivitas gerak, meski di rumah kita harus punya waktu untuk berolahraga," kata dia.

2. Perhatikan makanan yang kita konsumsi

Ketika melakukan karantina di rumah, kita harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi.

Ketika kita mengkonsumsi makanan yang salah, maka akan menciptakan inflamasi. Inflamasi memberikan lingkungan nyaman bagi virus untuk masuk ke dalam tubuh.

"Ada baiknya belajar memberi perhatian pada makanan yang kita konsumsi. Ketika memasukan makanan yang salah, kita akan menciptakan inflamasi dan itulah yang memberikan sebuah lingkungan nyaman bagi virus atau penyakit untuk hadir dan hidup agresif di dalamnya (dalam tubuh)," kata dia.

Baca Juga: Oded : PSBB Tergantung Sikap Warga, Jika Bandel Akan Diberlakukan

Aktivitas olahraga bisa menghilangkan stres lantaran kegiatan tersebut memproduksi berbagai hormon yang bisa memberi kenyamanan bagi tubuh kita.

"Olahraga memproduksi berbagai hormon mulai dari oksitosin, endorfin dan serotonin," kata dia.

Olahraga memberikan kenyamanan bagi tubuh karena aktivitas tersebut menyuplai oksigen ke dalam darah kita, dan secara otomatis gerakan nafas kita menjadi lebih teratur.

Dengan gerakan nafas yang teratur, cara berpikir kita pun menjadi lebih baik, dan stres bisa dihindari.

"Gerekan nafas kita seiring dengan gerakan pikiran kita," tandasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x