Ini Pendapat Warga tentang PJJ Melalui TV Bandung 132

- 22 Oktober 2020, 18:31 WIB
Camat Rancasari, Kota Bandung, Hamdani saat ditemui, Kamis 22 Oktober 2020.
Camat Rancasari, Kota Bandung, Hamdani saat ditemui, Kamis 22 Oktober 2020. /TOMMY RIYADI/PRFM.

PRFMNEWS - Penerapan pembalajaran dalam jaringan (Padaringan) melalui TV Satelit 132 yang pekan lalu diresmikan Pemerintah Kota Bandung mengalami sejumlah kendala di lapangan.

Koko (47) orang tua siswa asal Jalan Keadilan I RT 09, RW 10 Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung mengaku kaget ketika ada peralihan metode belajar untuk anaknya di rumah.

Koko bersama istrinya pun harus ikut menyaksikan pemaparan guru melalui TV Satelit Bandung 132 karena anaknya tidak langsung paham setelah menyaksikan penjelasan guru di TV Satelit Bandung 132.

"Tidak tahu bakal ada ini, meskipun akhirnya ada pemberitahuan lewat Kelurahan. Terus karena ini baru belum semua anak ikut juga," ujar Koko, saat ditemui di Posyandu RW 9 Kelurahan Derwati, Kamis 22 Oktober 2020.

Baca Juga: Setelah pakai NIK dan Nomor KK, Kominfo Berencana Verifikasi Biometrik untuk Registrasi SIM Card

Pun demikian dengan Widiyanti (32) warga Kiara Condong, RT 3 RW 17, Kelurahan Babakansari, Kecamatan Kiara Condong, Kota Bandung.

Menurut Widiyanti, TV Satelit Bandung 132 tidak efektif karena kerap lama memuat (loading) saat penayangan materi PJJ.

"Menurut aku sama saja, tidak lebih efektif juga sih, medianya visual cuma katanya kurikulumnya berbeda, tapi ketika di putar loadingnya lama," kata Widiyanti.

Baca Juga: Wander Luiz Tanggapi Santai Ketidakpastian Lanjutan Liga 1

Warga lainnya, Indah (38) mengakui, PJJ yang berlangsung selama ini cukup merepotkan orang tua siswa. Karena pada akhirnya, tugas yang diberikan guru kepada siswa, di kerjakan orang tua.

“Mereka mah beres itu (belajar) malah main. Tugasnya ya kita yang kerjakan. Kalau bisa sih mending tatap muka lagi deh. Karena nonton TV untuk PJJ juga tetap pusing,” jelasnya

Indah juga bersama anaknya mencoba mengikuti PJJ lewat Bandung 132 yang di siapkan perangkat RW di sekitar tempat tinggalnya. Namun bukan tanpa kendala, karena lagi-lagi masalah teknis menjadi hambatan mereka.

Baca Juga: Tito Karnavian Minta Forkopimda Kompak Antisipasi Penularan Covid-19 Saat Libur Panjang

“Iya, tadi pagi saja saya coba ikut itu (PJJ via TV Bandung 132) tapi malah ada masalah teknis. Di layar TV ada tulisan sedang dalam gangguan. Setelah coba diperbaiki, meskipun akhirnya bisa, tapi waktu belajar keburu habis karena harus bergantian,” ujarnya

Sementara itu Camat Rancasari, Hamdani menjelaskan, pihaknya masih berupaya menyosialisasikan program Padaringan TV Satelit 132 kepada warganya. Saat ini, kata dia, di RW 10 saja belum semua warganya mengikuti program pembelajaran dalam jaringan.

"Sekarang di RW 9 itukan ada 11 RT, dan baru 5 RT (yang ikut) dan itupun sudah 50 orang, karena khawatir juga karena terjadi kerumunan, makanya kita selalu ingatkan protokol kesehatannya," ujar Hamdani.

Baca Juga: Polres Cimahi Tangkap Pelaku Penipuan yang Bawa Lari 24 Mobil Rental Kurang dari Sehari

Ia pun meminta kepada Dinas Pendidikan Kota Bandung agar memberikan guru pendamping untuk siswa rawan melanjutkan pendidikan (RMP) yang belajar di tempat umum karena tidak memiliki TV, kuota dan telepon seluler.

"Rasanya akan efektif manakala adanya pendampingan yang dilaksanakan oleh teman-teman guru, karena inikan monolog, sementara anak didik butuh dialog, perlunya komunikasi dua arah peserta didik dengan guru," katanya.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x