Network
PRFMNEWS - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) mencatat, kecamatan Babakan Ciparay masuk menjadi salah satu kecamatan dengan angka pernikahan dini yang tinggi.
Di Kota Bandung terdapat 4 kecamatan yang angka perkawinan anaknya cukup tinggi, yakni Babakan Ciparay, Bojongloa Kaler, Cibeunying Kidul, dan Coblong. Di Babakan Ciparay ada 12 dispensasi perkawinan anak.
Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga DP3A Kota Bandung, Felly Lastiawati mengungkapkan, faktor terjadinya penikahan dini karena fungsi keluarga yang tidak optimal memberikan pengasuhan kepada anak-anak tersebut. Kemudian, faktor lainnya adalah pendidikan.
Baca Juga: 7 Risiko Pernikahan Dini dari Segi Kesehatan Reproduksi Dijelaskan BKKBN
"Di Babakan Ciparay itu banyak anak yang setelah SMP langsung dinikahkan. Mereka tidak disekolahkan ke jenjang lebih tinggi karena para orang tua menganggap sekolah itu hanya formalitas. Untuk kasus seperti ini, peran sekolah melalui guru Bimbingan Konselin (BK) yang punya tugas besar mengedukasi anak-anak," ucap Felly dikutip dari laman bandung.go.id.
Padahal kata Felly, pernikahan dini bisa berdampak negatif, salah satunya anak yang dilahirkan bisa stunting atau kurang gizi.
Oleh karena itu, DP3A, aparat kewilayahan, Kemenag, dan stakeholder lainnya secara pentahelix bekerja sama untuk terus menerus mengedukasi masyarakat terkait hal ini.
Baca Juga: Mulai Agustus, Pemkot Bandung Relokasi PKL Kawasan ITB dan RSHS ke Tempat yang Disiapkan
"Kami juga dibantu oleh Puspaga yang diketuai Umi Oded untuk konseling dan mengedukasi tak hanya dari pelaku anak, tapi juga kepada keluarganya. Pendidikan seks ini penting, jangan dianggap tabu," lanjutnya.
