Pantau Aktivitas Sesar Lembang, BRIN Ungkap Periode Ulang Gempa hingga Dampak di Wilayah yang Dilewati

- 9 Mei 2024, 15:42 WIB
Peta lokasi Sesar Lembang serta wilayah-wilayah yang terdampak di sekitarnya.
Peta lokasi Sesar Lembang serta wilayah-wilayah yang terdampak di sekitarnya. /Istimewa / / PRFM News/

BANDUNG, PRFMNEWS – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memasang alat pemantauan gerakan tanah pada zona wilayah dilewati Sesar Lembang. Alat seismometer dan GPS sebagai sistem observatory mini ini bermanfaat untuk mendapatkan data aktivitas seismic micro Sesar Lembang dan data harian pergerakannya, sehingga dapat memonitor dan meneliti potensi gempa Sesar Lembang secara realtime dan spatio-temporal serta mengembangkan sistem peringatan dini gempa.

“BRIN telah memasang empat alat sensor GPS-seismic di Sesar Lembang sejak 2022 secara realtime dan telemetri agar bisa terus mengobservasi bagaimana seismisitas dan pergerakan Sesar Lembang. Selain itu agar dapat berkontribusi dalam upaya edukasi dan strategi pengurangan risiko bencana gempa berbasiskan data dan sains secara kolaboratif,” kata Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa dalam keterangan tertulis di akun Instagram @brin_indonesia, dikutip prfmnews.id pada Rabu 9 Mei 2024.

Nuraini lanjut mengungkap lokasi Sesar Lembang hingga periode ulang terjadi gempa bumi akibat aktivitas Sesar Lembang. Patahan Lembang atau lebih dikenal dengan istilah Sesar Lembang merupakan sebuah patahan bumi aktif di Provinsi Jawa Barat (Jabar) tepatnya terletak di utara Bandung, yakni Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Baca Juga: BMKG Rilis Peta Episenter Gempa Bumi di Sekitar Sesar Lembang, Simak Gambarannya

Daerah dilewati Sesar Lembang yang membentang dari arah Barat-Timur sepanjang 29 km antara lain Padalarang (Kabupaten Bandung Barat), Kota Cimahi, Kota Bandung, hingga Jatinangor (Kabupaten Sumedang).

Waktu terjadinya gempa bumi berkekuatan besar akibat pergerakan Sesar Lembang, ujar dia, terakhir kali terjadi sekira 500 tahun lalu dan mempunyai periode ulang kembali terjadi sekira 170 sampai 670 tahun.

Peneliti Ahli Pertama Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Antonina Pri Martireni menambahkan, aktivitas Sesar Lembang berpotensi memicu gempa bumi dengan kekuatan berkisar magnitudo 6,5 hingga 7,0.

Baca Juga: BMKG Ungkap Wilayah Terdampak dan Upaya Tekan Risiko Terburuk Akibat Pergerakan Sesar Lembang

"Sesar Lembang ini berpotensi menimbulkan bencana yang berkaitan dengan efek goncangan dan kelongsoran lereng di wilayah yang berada pada zona sesar aktif ini. Bencana gerakan tanah yang cukup tinggi akibat gempa bumi ini dapat memicu longsor yang menyebabkan kerusakan parah hingga menewaskan banyak orang," ungkap Pri dalam keterangan tertulis di laman resmi BRIN.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah