Network
PRFMNEWS - Kasus diabetes melitus (DM) pada remaja di Kota Bandung mengalami peningkatan pada tahun 2022.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mencatat, pada 2021 remaja usia 15-19 tahun yang mengidap DM tipe 1 sebanyak 2 orang dan DM tipe 2 sebanyak 9 orang.
Sementara tahun 2022, pada remaja penderita DM tipe 1 menjadi 24 orang dan DM tipe 2 menjadi 57 orang.
Baca Juga: Kasus Diabetes Remaja Kota Bandung Naik, Dinkes akan Datangi Sekolah-sekolah
Penyebab kasus Diabetes Melitus pada remaja di Kota Bandung meningkat, menurut catatan kasus yang dimiliki Dinkes karena faktor pola hidup, pola makan, hingga aktivitas fisik berkurang.
Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Bandung, dr. Intan Annisa menyampaikan, untuk menekan angka diabetes perlu peran serta pentahelix. Bukan hanya dari organisasi perangkat daerah (OPD), akademisi, tapi juga para pelaku usaha kuliner.
Kepada restoran, Intan berharap mereka dapat memasang informasi penting seperti kandungan gula, kalori, dan komposisi krusias lainnya di dalam menu makanan.
“Bukan tidak boleh dikonsumsi, tapi semua orang jadi tahu dan peduli untuk membatasi konsumsi makanan tersebut," kata Intan dalam keteranganya, Senin 27 Februari 2023.
Setelah mengetahui kandungan dalam makanan itu maka dapat ditambahkan informasi lainnya yang juga bermanfaat bagi kesehatan.
Ini mengandung sekian kalori, setara dengan Anda berlari sekian menit. Serta perlu dibarengi dengan olahraga dan aktivitas yang sesuai. Istilah para spesialis penyakit dalam itu, jamu gendong (jaga mulut, banyakin gerak dong),” tuturnya.
Baca Juga: Diabetes Bisa Sembuh Selamanya? Begini Penjelasan dr. Saddam Ismail
Selain itu, berdasarkan arahan dari wali Kota Bandung, Kantin Sehat akan kembali dihidupkan lagi di sekolah-sekolah. Tentu juga dengan memperhatikan batasan yang ada karena Covid-19 masih perlu diwaspadai.
“Bisa juga diakali dengan mengajak anak untuk rutin membawa bekal dari rumah karena kalau masakan rumahan bisa lebih terpantau komposisinya. Untuk keluarga yang memiliki anak remaja agar dapat memeriksakan kesehatan anak mereka secara berkala, setahun sekali, bisa di sekolah atau puskesmas,” pungkasnya.***
