Kota Bandung Masuk 4 Besar Wilayah Kasus Covid-19 Tertinggi di Jabar, Pemkot Minta PTM di Sekolah Dimonitor

- 18 November 2022, 20:20 WIB
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Asep Gufron.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Asep Gufron. /Diskominfo Kota Bandung

PRFMNEWS – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Satgas Harian Covid-19 mengungkap kasus aktif Covid-19 di Kota Bandung terus meningkat atau bertambah mulai akhir Oktober hingga pertengahan November 2022.

Untuk itu Pemkot memberikan sejumlah arahan kepada masyarakat untuk bantu mencegah angka kasus Covid-19 di Kota Bandung agar tidak terus naik hingga akhir 2022 dan jelang tahun baru 2023.

Salah satu arahan Satgas Harian untuk menekan angka penularan kasus Covid-19 yakni meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung memonitor kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.

Baca Juga: CEK FAKTA: Kunyah Kulit Pohon Jambu Mete Bisa jadi Obat Racun Gigitan Ular?

Selain itu, Satgas Harian Covid-19 juga mengimbau agar setiap sekolah mengurangi kegiatan ekstrakurikuler dan seluruh warga sekolah wajib disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Kita juga harus memonitor proses pembelajaran tatap muka (PTM) dan meminimalisasi kegiatan ekstrakurikuler di sekolah," kata Ketua Satgas Harian Covid-19 Kota Bandung Asep Saeful Gufron, 18 November 2022.

Asep menjelaskan, upaya antisipasi ini harus segera dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 dari subvarian Omicron XBB yang belakangan memicu tren peningkatan kasus aktif di sejumlah wilayah Indonesia.

Baca Juga: 6 Kebiasaan Sepele Ini Bisa Bikin Laptop Cepat Rusak, No 2 Sering Banget Dilakukan

Menurutnya, faktor penyebab peningkatan kasus Covid-19 terjadi karena masyarakat yang mulai abai menerapkan protokol kesehatan, juga adanya penularan subvarian Omicron XBB ini.

"Omicron subvarian XBB mencapai puncaknya pada Desember 2022 sampai Januari 2023. Kita mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19 di Kota Bandung," ujarnya.

Bahkan Asep menyatakan Kota Bandung kini masuk dalam empat besar wilayah kasus aktif Covid-19 tertinggi jika dibandingkan dengan kota/kabupaten lain di Jawa Barat.

Baca Juga: Segera Berlaku, PUPR Kasih Bocoran Lokasi GT Terapkan Bayar Tol Tanpa Berhenti Pakai Aplikasi Cantas

Merujuk data, Asep menerangkan bahwa sejak 11-17 November 2022, penambahan konfirmasi aktif Covid-19 di Kota Bandung menyentuh angka 181 kasus dengan jumlah kasus aktif sebanyak 1.180.

“Saat ini status positivity rate di Kota Bandung berada di angka 9,71 persen dengan level BOR di angka sekitar 21,03 persen dengan konversi 13 persen,” ungkapnya.

Sebagai langkah antisipasi selain di lingkungan sekolah, Asep meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan aparat kewilayahan bisa membantu untuk mempercepat proses vaksinasi dosis ketiga (booster).

Baca Juga: Mari Kurangi Konsumsi Fast Food Sambil Perbanyak Olahraga Demi Cegah Hipertensi

Ia mengatakan, vaksinasi booster di Kota Bandung telah mencapai 876.042 dosis atau 51,1 persen, serta booster kedua/dosis keempat untuk tenaga kesehatan mencapai 14.126 dosis dengan 57,17 persen.

"Silakan pemetaan vaksin dan mempercepat capaian booster. Melakukan gebyar vaksinasi lagi, Dinkes untuk memetakan petugas vaksin dan menyebar ke seluruh kecamatan. Untuk segera menuntaskan vaksinasi dosis keempat bagi tenaga kesehatan," pesannya.

Selain itu, Asep juga meminta Satgas Covid-19 di kewilayahan untuk mengawasi aktivitas warga, meningkatkan sosialisasi dan edukasi, serta menyiapkan tempat isolasi mandiri di setiap kecamatan.

Baca Juga: Pengendara Tidak Bayar Tol pada Aplikasi Cantas Tanpa Berhenti di GT Bisa Kena Denda hingga STNK Diblokir

"Kecamatan koordinasi dengan puskesmas dan dinkes untuk melakukan vaksinasi massal serta menyiapkan tempat isoman di kewilayahan dan melakukan pengetatan kegiatan masyarakat," ucapnya.

Asep juga memerintahkan Dinas Kesehatan untuk memastikan ketersediaan vaksin dan bersama direksi rumah sakit untuk menentukan kebutuhan tempat perawatan sebagai antisipasi lonjakan kasus Covid-19 subvarian XBB.

"Kapasitas tracing dan testing segera ditingkatkan kolaborasi Dinkes dan jajaran kewilayahan," tuturnya.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x