"Ini memiliki nilai ketika keberadaan gedung. Tradisi seke dan konservasi harus dipertahankan, karena menjadi penting harus dijaga sebagai seke selir," jelasnya.
"Tentu saja konservasi harus dipelihara sebagai warisan untuk turunan kami ke depan, " tambahnya.
Baca Juga: Warga Keluhkan Nama Kedai Tahu Susu Gadis di Bandung, Viral di Media Sosial
Gedong cai, lanjut Yadi perlu dipelihara semua masyarakat juga dibantu oleh aparatur setempat.
"Ini penting menjadi pergerakan kawasan dibantu oleh banyak pihak, militer, komunitas dan masyarakat. Ini menjaga warisan, " tuturnya.
Kegiatan tersebut kata Yadi sebagai kolaborasi yang terus berlanjut sebagai kawasan budaya untuk dilestarikan dan dimanfaatkan.
"Perayaan ini merupakan titik kolaborasi yang sudah menjadi saat ini, yakni kawasan budaya selain dilestarikan juga dimanfaatkan, " katanya.
Sedangkan Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Eric M. Attauriq menerangkan di tengah padatnya pembangunan kota, banyak sumber mata air yang hilang. Sedangkan mata air penting dalam penyediaan air baku di Kota Bandung.
"Ini tetap terjaga baik diperlukan perlindungan mata air sehingga bisa dikonsumsi," katanya.
Gedong cai ini, lanjut Eric merupakan bangunan pelindung mata air bersih yang tidak dapat dipisahkan. Pemkot Bandung berkolaborasi dan berupaya perlindungan bangunan.