PDAM Tirtawening Sambut Baik Rencana Penataan Mata Air Tjibadak 

- 29 Agustus 2020, 11:44 WIB
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat meninjau mata air Tjibadak dan bangunan Gedong Cai di Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Senin, 24 Agustus 2020.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat meninjau mata air Tjibadak dan bangunan Gedong Cai di Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Senin, 24 Agustus 2020. /HUMAS KOTA BANDUNG

PRFMNEWS - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan menata dua situs peninggalan kolonial Belanda yaitu mata air Tjibadak dan bangunan Gedong Cai yang berlokasi di Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung.

Rencananya, Pemkot akan membangun ruang publik di sekitar mata air Tjibadak dan bangunan Gedong Cai.

Direktur Utama PDAM Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi menyambut baik rencana tersebut.

Baca Juga: Cuaca Kota Bandung Hari Ini Diperkirakan Cerah Berawan, Bagaimana untuk Jawa Barat?

Meski demikian, ia berharap penataan yang dilakukan tidak berdampak buruk terhadap lingkungan disana.

Penataan kawasan mata air Tjibadak sebagai ruang publik harus mempertimbangkan ekosistem keberlangsungan air.

"Yang penting buat kita kegiatan (penataan) itu tidak menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan sekitar," kata Sonny saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Sabtu 29 Agustus 2020.

Baca Juga: Tahura Djuanda Berencana Buat Aplikasi untuk Terapkan Jaga Jarak Antar Pengunjung

Sonny mengatakan, harus ada pihak yang mengawasi jika situs peninggalan itu dijadikan ruang publik.

"Ketika dijadikan ruang publik siapa yang mengawasi, siapa yang menata, merawat dan menjaga. Apakah sudah ramah lingkungan terkait dengan misal, apakah ada tambahan pencemaran sampah, atau limbah dari akibat ruang publik itu, ini harus jadi pertimbangan," katanya.

Dikatakan Sonny, PDAM Tirtawening sudah mengelola mata air Tjibadak sejak tahun 1974.

Baca Juga: Kabar Duka, Chadwick Boseman Pemeran Black Panther Meninggal Dunia

Meski kontribusi dari mata air Tjibadak untuk total keseluruhan produksi PDAM kecil, namun sumber mata air itu sangat berharga.

"Kontribusi untuk total produksi PDAM tidak terlalu besar karena debit airnya hanya 12 liter per detik. Artinya kalau dibanding dengan total produksi 2.400 liter per detik tidak terlalu signifikan," katanya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x