Permintaan Meningkat, PMI Kota Bandung Ajak Penyintas Donor Plasma Konvalesen

- 30 Juni 2021, 06:20 WIB
Ilustrasi donor plasma konvalesen.
Ilustrasi donor plasma konvalesen. /Pixabay/Big_Heart/

PRFMNEWS - Di tengah lonjakan kasus covid-19 di Kota Bandung, permintaan terhadal plasma konvalesen di Kota Bandung pun meningkat.

Dengan kondisi ini, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung meminta para penyinta atau mereka yang sudah sembuh dari covid-19, terutama yang pernah bergejala berat untuk donor plasma konvalesen.

Plasman konvalesen ini banyak dibutuhkan dalam penanganan covid-19, khususnya bagi pasien bergejala berat untuk keperluan terapi plasma konvalesen.

Baca Juga: Gedung KPK Disorot Laser 'Berani Jujur Pecat!', Greenpeace: KPK Sedang Tidak Baik-baik Saja

Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kota Bandung, Uke Muktimanah mengungkapkan, hingga Selasa, 29 Juni 2021, tercatat antrean pasien yang membutuhkan plasma konvalesen mencapai 458 pasien.

Uke menjelaskan, satu orang pasien memerlukan sekitar dua labu plasma konvalesen.

Dari jumlah antrean tersebut, sebanyak 261 pasien baru mendapatkan satu labu. Sedangkan 197 sisanya sama sekali belum ditransfusi plasma konvalesen.

Tercatat, pasien yang memerlukan plasma konvalesen untuk golongan darah A itu 156 orang, golongan darah B (138 pasien), golongan darah O (132 pasien) dan golongan darah AB (32 pasien).

Baca Juga: Hengky Kurniawan Targetkan 2.000 Dosis Vaksinasi per Hari di KBB

"Saat ini permintaan plasma konvalesen tengah mengalami peningkatan. Dari hari ke hari jumlah pasien yang meminta donor terus bertambah hingga menyentuh angka 30-an orang,” kata Uke saat sesi Bandung Menjawab secara daring, Selasa, 29 Juni 2021.

Namun Uke mengungkapkan, PMI Kota Bandung tidak memiliki stok ketersediaan plasma konvalesen.

Dengan tidak adanya stok ini maka wajar di tengah peningkatan kasus Covid-19 dibarengi dengan penambahan daftar antrean plasma konvalesen.

“Jadi kalau hari ini dapat donor, lalu diproses kemudian dapat sejumlah labu maka langsung dibagikan. Hari ini kita ada jadwal donor 20 orang,” ujarnya.

Baca Juga: Data Terbaru: Kemarin 2, Sekarang ada 11 Zona Merah di Jawa Barat

Uke memaparkan, bagi masyarakat yang memerlukan plasma konvalesen harus membawa calon donor pengganti.

Minimal, satu orang donor untuk mengganti dua labu plasma konvalesen.

“Untuk yang perlu, silahkan kontak atau datang ke PMI Kota Bandung. Kalau minta 2 labu memang bisa satu orang (donor pengganti). Tapi kalau kebetulan di keluarga ada banyak yang bisa, kita anjurkan semuanya donor," katanya.

"Kalaupun donor pengganti berbeda golongan, kita tetap terima. Karena nanti kita yang salaurkan sesuai mereka yang membutuhkan,” imbuhnya.

Baca Juga: Tanggapi Santai Kritikan 'The King Of Lip Service', Jokowi: Ya Boleh-boleh Saja

Untuk kriteria donor plasma konvalesen, Uke menuturkan, syarat pertama yakni penyintas yang berusia antara 17 hingga 60 tahun.

Khusus pendonor donor wanita disarankan yang tidak pernah hamil.

Selain dari sisi medis yang tidak memiliki penyakit penerta, Uke menegaskan, syarat utama yaitu sudah dinyatakan sembuh atau menunjukan hasil negatif berdasarkan keterangan pemeriksaan PCR ataupun pernyataan dokter. Sekurang-kurangnya donor bisa dilakukan empat hari setelah pernyataan negatif tersebut.

“Bawa KTP. Jika telah memenuhi syarat lalu melalui pemeriksaan medis oleh dokter, kemudian diambil sampel terlebih dahulu. Setelah memenuhi syarat berdasarkan syarat donor akan diberitahu melalui telepon untuk penjadwalan donor plasma kompalesen,” terangnya.

Menurut Uke, orang yang diperlukan adalah penyintas yang memiliki gejala dan cukup berat.

Hal ini dipilih karena pasien yang bergejala berat ketika berhasil sembuh mereka memiliki level antibody lebih bagus ketimbang penyintas tanpa gejala.

Mengingat donor yang diambil berupa plasma, khusus donor konvalesen ini bisa dilakukan per dua minggu.

Baca Juga: Masyaallah, Rumah Makan di Jatinangor Ini Sediakan Ratusan Porsi Makanan Gratis Setiap Hari

Jika di rentang waktu tersebut penderma plasma konvalesen kembali terkonfirmasi positif, maka ditunggu lagi sampai kembali pulih dan dinyatakan negatif.

“Kalau penyintas sudah donor, biasanya kita diambil lagi 2 minggu kemudian. Kalau tiba-tiba Covid-19 lagi, kita tidak bisa ambil. Tapi kalau sudah sembuh dan ditunggu 14 hari kemudian, maka bisa diambil lagi. Justru secara teoritis antibodinya lebih bagus,” ulas uke.

Saat ini kapasitas donor plasma konvalesen di PMI Kota Bandung bisa dilakukan sebanyak 20-25 orang per hari.

Peningkatan kapasitas donor ini didukung dengan hadirnya 6 unit alat aferesis baru.

Baca Juga: Dinilai Kurang Akurat, Epidemiolog Setuju Pemakaian GeNose Perlu Dievaluasi Lagi

“Setiap donor bisa diambil 400-600 cc dan diproduksi jadi 200 cc per labu. Itu kalau memakai mesin dan dengan berat badan di atas 55 atau 60 kilogram. Tapi kalau berat badannya 47 kilogram atau malah kurang, kita ambil manual. Itu paling hanya bisa untuk satu labu,” katanya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x