Network
PRFMNEWS - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memulai vaksinasi perdana tahap 2 pada Jumat 26 Februari 2021 di 184 Fasilitas Kesehatan (Faskes).
Warga lanjut usia (lansia) menjadi bagian dari penerima vaksin tersebut bersama warga yang masuk kategori yang bekerja di sektor pelayanan publik.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kota Bandung, Rosye Arosdiani mengatakan, sebanyak 36 lansia mengikuti vaksinasi perdana di RS AL Islam Kota Bandung.
Menurutnya, para lansia tersebut merupakan penerima vaksin yang telah melewati tahap verifikasi.
"Hari ini adalah pelaksanaan perdana untuk vaksinasi di Kota Bandung, salah satunya di RS Al Islam, Alhamdulilah baru ada 36 lansia yang terverifikasi," kata Rosye di RS Al Islam Kota Bandung, Jumat 26 Februari 2021.
Baca Juga: Tegas! Menpora Larang Suporter Nobar Turnamen Pramusim
Baca Juga: Menpora: Vaksinasi Covid-19 Adalah Bentuk Perhatian Pemerintah Terhadap Atlet
Rosye menuturkan, Dinkes Kota Bandung menyediakan 184 Faskes untuk pelaksanaan vaksinasi tahap 2. Menurutnya, fasilitas tersebut tersebar di seluruh Kota Bandung.
"Kita menyebar di seluruh Faskes, 184 Faskes vaksinasi di Kota Baandung, tapi untuk lansia itu memang tidak bisa di mana saja, tentunya kami harus memastikan fasilitas yang aman untuk gawat darurat," jelasnya.
Rosye mengungkapkan, pada vaksinasi tahap 2 ini, proses vaksinasi belum dapat dilaksanakan di seluruh Faskes.
Pasalnya, masih ada sejumlah Faskes yang masih melakukan tahap verifikasi data.
"Ada beberapa fasilitas lain yang sudaah mulai, ada juga yang masih melakukan verifikasi data, saya sendiri belum bisa memastikan di RS mana saja, tapi vaksin sudah terdistribusi," ungkapnya.
Baca Juga: Dimulai Hari Ini, Pemerintah Targetkan 5.000 Atlet Dapatkan Vaksin Covid-19 Tahap Pertama
Baca Juga: DPRD Kota Bandung Sebut Tempat Ibadah Masuk Kawasan Tanpa Rokok di Raperda KTR
Khusus para lansia, lanjut Rosye, yang ingin mendaftar vaksinasi harus memastikan semua data dapat diverifikasi.
Pasalanya, verifikator akan melakukan proses verifikasi jarak jauh jauh terlebih dahulu untuk memastikan kesiapan peserta vaksin.
"Masyarakat harus memastikaan nomor ponselnya aktif, kemudiaan RS Al Islam melakukan screening by phone dulu untuk memastikan apakah memungkinkan atau tidak, dan harus jujur menyampaikan kondisinya," pungkasnya.***
