PRFMNEWS - Salah satu kru pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021, adalah warga Kabupaten Bandung Barat.
Kru yang bertugas sebagai pramugari tersebut bernama Oke Daratuljannah. Dia merupakan warga Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.
Destri, adik sepupu korban menyampaikan, keluarga mengetahui bahwa Oke menjadi salah satu korban, berdasarkan informasi yang diperoleh dari rekan kerjanya.
"Tahu kejadian dari temen satu kantornya yang menghubungi saya, kalau di pesawat ada namanya (Oke). Saya coba konfirmasi lagi datanya, dan ternyata benar," kata Destri saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin 11 Januari 2021.
Baca Juga: Penjelasan Satgas Covid-19 Jabar Soal PPKM, dari Mulai Alasan Sampai Aturan yang Diberlakukan
Baca Juga: Kapolresta Sebut Tidak Akan Ada Cek Poin Saat PPKM di Kabupaten Bandung
Destri mengatakan, pihak keluarga sudah ke Jakarta untuk mencari kepastian.
"Di Jakarta sudah ada ibunya untuk tes DNA, kami yang di Bandung hanya menunggu perkembangannya," katanya.
Menurut Destri, Oke merupakan lulusan SMAN 1 Margahayu angkatan 2015. Setelah lulus SMA, Oke melanjutkan sekolah pramugari selama satu tahun.
Setelah itu, dia bekerja di maskapai penerbangan NAM Air yang merupakan anak perusahaan dari maskapai Sriwijaya Air.
Terakhir kali ia bertemu dengan Oke adalah pada saat tahun baru kemarin. Oke saat itu pulang ke Bandung.
Sesaat sebelum kejadian, Destri mengatakan Oke tidak memberitahu bahwa dirinya akan terbang.
Oke hanya menyampaikan dirinya akan bekerja. Padahal biasanya, ketika mau terbang, Oke selalu memberitahu Destri.
"Sebelum terbang biasanya selalu chat ke saya 'pergi dulu ya, doain', pas sampe juga suka ngabarin. Kemarin dia bilangnya mau kerja, bukan mau terbang," katanya.
Baca Juga: Kabupaten Bandung Terapkan PPKM, Polisi Lakukan Pengawasan Ketat
Baca Juga: Lirik Lagu 11 Januari yang Dipopulerkan Band Gigi: Sebelas Januari Bertemu...
Lebih lanjut dirinya tidak memiliki firasat apapun. Hanya saja, nenek korban seperti memiliki firasat ketika Oke hendak kembali ke Jakarta setelah libur tahun baru.
"Ga ada firasat, tapi waktu tahun baru pas dia (Oke) mau ke Jakarta, nenek nangis. Ga biasanya nenek nangis terus, mungkin firasat nenek kuat," katanya.
Saat ini pihak keluarga hanya bersikap pasrah, menanti perkembangan dari upaya pencarian korban dan serpihan pesawat yang dilakukan tim gabungan di perairan Kepulauan Seribu.***