Baca Juga: Update Data Corona Indonesia Hari Ini 28 Desember: Penambahan Kasus Sembuh Lebih Banyak dari Positif
Baca Juga: Resmi Jadi Uang Koleksi, Ini Gambar 6 Uang Rupiah yang Tidak Berlaku Lagi
Yana berharap, keberadaan seke-seke yang ada di Kota Bandung dapat dijaga oleh semua pihak. Karena,lanjut Dia, selain berfungsi sebagai sumber air juga berfungsi untuk menambah imunitas.
"Insya allah dengan komunikasi yang baik dengan tokoh masyarakat sekitar, kita menitipkan tempatini, komitmen saling menjaga, selain berfungsi sebagai sumber air dan jadi tempat wisata, di tengah pandemi tempat inibisa menambah imunitas," pungkasnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Didi Ruswandi mengatakan, dari data tahun 2017 jumlah seke di Kota Bandung mencapai 167 titik. Namun, dari jumlah tersebut saat ini hanya tertinggal 67 seke yang mengeluarkan air.
"Kemarin 2017 disurvei ada 167, lalu oleh sektor 22 di disurvei lagi hanya tinggal 67 yang berair," kata Didi di Jalan Farmakologi, Kota Bandung.
Didi mengungkapkan, penyebab dari berkurangnya sumber-sumber mata air di Kota Bandung adalah lahan kritis dan alih fungsi lahan. Didi menambahkan, saat ini baru ada tiga seke (mata air) yang kondisinya terawat.
Baca Juga: Spoiler Manga One Piece Chapter 1000 : Aliansi Supernova Tarung Melawan Kaido dan Big Mom
Baca Juga: CEK FAKTA : Jalan Gagak Kota Bandung Zona Hitam Covid-19?
"Ini kan mengindentidikasikan bahwa kondisinya kritis, apakah diubah jadi ada alih fungsi lahan yang kedua boleh jadi di atas lahannya kritis, pohon-pohonnya ditebang. Yang sudah di tata sebenarnya ada dua, babakan siliwangi sama seke Genjer, kemudian di selok bandara, mungkin ada 3 yang digarap langsung," tambahnya.