PRFMNEWS - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berkomitmen meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum (trantibum) di tengah masyarakat dengan memberantas tindak kriminalitas.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, ada tiga tindak kejahatan yang kini tengah menjadi fokus penanganan karena memicu hilangnya rasa trantibum di tengah masyarakat.
Tiga tindak kriminalitas yang jadi fokus Pemkot Bandung untuk diberantas dan dicegah agar tidak semakin meningkat adalah kejahatan seksual, vandalisme, dan penyalahgunaan narkoba.
Baca Juga: Persib Bandung Bawa Pulang Poin Penuh dari Kandang Madura United
Tiga fokus kejahatan ini dibahas oleh Ema Sumarna saat pembinaan kepada 600 anggota Satpol PP Kota Bandung pada Jumat 20 Januari 2023 di Hotel Horison.
Pesan pertama yang ditegaskan Ema untuk memberantas tindak kejahatan di Kota Bandung itu yakni para aparat diminta untuk tidak menganggap sepele hadirnya trantibum di lingkungan sekitar.
Sebab hal tersebut merupakan hak rakyat yang menjadi kewajiban bagi negara dan pemerintah untuk bisa memenuhinya.
Baca Juga: Menurut Pemkot Ada Kelompok yang Bikin Resah Warga Kota Bandung, Namanya Cagar 'Cari Gara-gara'
"Terlebih ini sudah masuk tahun politik yang harus kita antisipasi untuk menghadirkan ketentraman dan ketertiban umum bagi masyarakat," ujar Ema.
Sehingga, ia menilai, perlu adanya kesigapan fisik dan mental untuk menyambut musim politik mendatang.
"Semangat dan konsistensi serta tanggung jawab yang harusnya menggema dalam praktik untuk menghadirkan trantibum," tegasnya.
Ema lanjut menggarisbawahi beberapa poin yang harus menjadi fokus dalam meningkatkan trantibum. Pertama, pemberantasan kriminalitas terutama kejahatan seksual.
Baca Juga: Motif Pembunuhan di Bekasi, Tipu-tipu Supranatural Berujung Serial Killer hingga Renggut 9 Nyawa
"Kriminalitas saat ini berada pada poin yang harus mendapatkan atensi maksimal dari kita semua. Sekarang ini terjadi kerawanan kejahatan seksual. Begal seksual itu sudah terjadi di Kota Bandung, bahkan secara intensitas kejadian sudah cukup mengkhawatirkan," ungkapnya.
Lalu kedua, vandalisme. Salah satunya yang terjadi di Sumur Bandung.
Ema mengatakan, jika aparat kewilayahan rutin berkeliling ke lapangan, kejadian itu seharusnya bisa dicegah.
"Patut dievaluasi, apakah linmas dioptimalkan atau tidak. Kader pembangunan di kewilayahannya digerakkan atau tidak," ucapnya.
Kemudian yang ketiga, penyalahgunaan narkoba. Ia menekankan agar permasalahan ini harus bisa dicegah dari struktur terbawah tatanan pemerintahan, yakni lurah dan camat.
"Apalagi aparatur keamanan di Kota Bandung itu banyak, jumlahnya sampai 15.496 orang. Harus bisa dioptimalkan SDM ini," tuturnya.***