Sempat Dimuseumkan, KA Wisata Mak Itam Kembali Beroperasi Susuri Jalur Kereta Api Legendaris Sejak 1894

- 22 Desember 2022, 15:30 WIB
Mau Liburan Natal dan Tahun Baru? yuk, Naik Kereta Api Wisata Mak Itam Sawahlunto, Hadir Lagi Lewat Sinergi BUMN!
Mau Liburan Natal dan Tahun Baru? yuk, Naik Kereta Api Wisata Mak Itam Sawahlunto, Hadir Lagi Lewat Sinergi BUMN! /KA Wisata/

PRFMNEWS - KA Wisata Mak Itam di Sawahlunto, Sumatera Barat kembali beroperasi secara regular yang peresmiannya dilakukan pada Selasa, 20 Desember 2022.

Sebelum dioperasikan kembali, rangkaian KA Wisata Mak Itam ini sempat disimpan di Museum Kereta Api Sawahlunto sejak tahun 2014.

Pengoperasian kembali KA Wisata Mak Itam tentu menjadi kabar gembira bagi masyarakat karena akan semakin mempermudah menjangkau kawasan wisata Sumatera Barat, khususnya Sawahlunto.

Baca Juga: Luis Milla Apresiasi Permainan Persib yang Tetap Semangat Walau 8 Pemain Absen

Terlebih, Sawahlunto punya sebuah situs kebanggan Indonesia yakni Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto yang masuk dalam jajaran Warisan Dunia Baru UNESCO.

Perjalanan KA Wisata Mak Itam melayani relasi Stasiun Sawahlunto ke Muaro Kalaban pp dengan jalur rel sepanjang 4 kilometer yang kini juga telah direaktivasi.

Jalur kereta api sepanjang Sawahlunto – Muaro Kalaban ini pun terbilang bersejarah karena merupakan proyek dari Perusahaan Kereta Api Negara Sumatra Staats Spoorwegen (SSS) dan dioperasikan sejak tahun 1894.

Baca Juga: Pemerintah akan Larang Ekspor Bijih Bauksit Mulai Tahun Depan

Alasan dibalik pembangunan jalur kereta api Sawahlunto – Muaro Kalaban kala itu adalah untuk sarana pengangkut batu bara di Ombilin, Sawahlunto.

Namun sayangnya, di penghujung tahun 2000 aktivitas kereta api pengangkut batu bara yang melintasi jalur tersebut berhenti beroperasi. Hal ini akibat berkurangnya produksi batu bara di Sawahlunto.

Kemudian pada 2009, jalur legendaris itu kembali dibuka untuk perjalanan KA Wisata Mak Itam yang hanya bertahan selama enam tahun, dan akhirnya dinonaktifkan lagi pada 2014.

Sampai akhirnya KA Wisata Mak Itam dihidupkan kembali setelah 8 tahun ‘tertidur’ di museum berkat kolaborasi 4 BUMN meliputi: KAI, Biofarma, Pupuk Indonesia, dan Semen Indonesia, serta Injourney sebagai Ketua Project Management Office BUMN untuk Pariwisata Sumatera Barat.

Baca Juga: Lembang Diprediksi Macet Saat Nataru, Polres Ciamahi Siapkan Skema Pengaturan Lalin

Atas kerja sama ini, kini stasiun hingga kereta wisata itu pun berganti nama dengan menyelipkan nama perusahaan BUMN tersebut.

Nama resmi pada Stasiun Sawahlunto menjadi Stasiun Sawahlunto Biofarma, Stasiun Muaro Kalaban menjadi Stasiun Muarokalaban Pupuk Indonesia, dan kereta api wisatanya bernama KA Wisata Mak Itam SIG.

Selain mengubah nama-nama tersebut, KAI juga melakukan sejumlah perbaikan di sepanjang jalur lintasan KA Wisata Mak Itam SIG.

Perbaikan itu antara lain dilakukan pada 2 unit jembatan, terowongan, persinyalan, bangunan stasiun, dan dipo.

Baca Juga: Muktamar XII Pemudi Persis Resmi Digelar Hari ini di Soreang Kabupaten Bandung

Selain itu, KAI juga menghidupkan lagi lokomotif uap bersejarah yaitu Lokomotif Uap E1060 buatan Jerman pada 1965 untuk menarik rangkaian KA Wisata Mak Itam SIG yang dulu pernah digunakan melayani angkutan batu bara.

Selama proses perbaikan jalur tersebut, KAI menemui beberapa tantangan yang berhasil diatasi, seperti keterbatasan material untuk perbaikan, jalur KA yang digunakan warga untuk beraktivitas, dan lainnya.

Tantangan juga dihadapi dalam upaya perbaikan Lokomotif Mak Itam yang telah berusia 57 tahun tersebut.

KAI harus mendatangkan Tim Ahli Perbaikan Lokomotif Uap dari Museum Kereta Api Ambarawa untuk dapat menangani kerusakan pada lokomotif bersejarah itu.

Baca Juga: Masyarakat yang Akan Berwisata ke Pantai Garut Selatan Harus Waspadai Potensi Angin Kencang

Melalui koordinasi dan komunikasi yang baik, KAI akhirnya berhasil menyelesaikan perbaikan ini lebih awal dari target semula di Januari 2023.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, peresmian KA Wisata Mak Itam SIG tidak mungkin terjadi kalau seluruh stakeholder tidak berkolaborasi dan tidak melakukannya dengan hati.

Ia menilai kolaborasi atau gotong royong merupakan budaya yang menjadi fondasi Bangsa Indonesia.

”92% Kredit Usaha Rakyat itu BUMN. Nah, kalau kita bangun pariwisatanya, UMKMnya, pendanaannya, ini akan menjadi satu kesinambungan. Dan tentu tidak bisa sendirian, karena itu peran dari pemerintah daerah yang hari ini sangat bersahabat untuk bisa menjadi bagian melakukan berkelanjutan ini,” kata Erick.

“Salah satunya yang kita lihat hari ini bagaimana infrastruktur seperti tadi Kereta Wisata sudah bisa dilakukan dari Sawahlunto ke Muaro Kalaban, nanti kita lanjutkan lagi sampai Silungkang,” imbuhnya.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x