Didukung untuk Dampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Menag: Saya Tak Pernah Memikirkan Jadi Cawapres

- 28 April 2023, 16:45 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas /Foto: Dok/Website Kemenag


PRFMNEWS – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) menegaskan tidak akan maju menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi capres Ganjar Pranowo dari PDI Perjuangan pada Pilpres 2024.

Ketegasan Menag Gus Yaqut tidak akan menjadi cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 muncul di tengah dukungan Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) kepadanya untuk mendampingi Gubernur Jawa Tengah itu.

Gus Yaqut menyatakan sampai detik ini yang ada dalam benaknya adalah bagaimana mengemban amanah yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai menteri agama dengan sebaik-baiknya.

“Sebagai pembantu beliau, saya hanya tegak lurus kepada Presiden Jokowi. Tidak pernah memikirkan cawapres atau target politik lainnya," kata Gus Yaqut dalam keterangan tertulisnya, Kamis 27 April 2023.

Baca Juga: PPP Buka Suara soal Peluang Sandiaga Uno Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Sebagai bentuk komitmennya untuk membantu Presiden Jokowi hingga akhir masa jabatan, Gus Yaqut bahkan memutuskan untuk tidak mendaftar sebagai calon anggota legislatif (caleg) pada Pemilu 2024.

Ia mengakui tidak mudah untuk membuat keputusan ini. Namun, karena dia berniat untuk mengabdi kepada negara dengan sepenuh hati, pilihan ini dianggapnya sebagai opsi terbaik.

"Saya hanya ingin fokus dan tidak terbagi-bagi. Sejak awal ketika diberi mandat ini oleh Presiden Jokowi pada bulan Desember 2020, saya pribadi sudah berjanji akan totalitas mengemban tugas dari Presiden sebagai Menag sampai akhir," ujarnya.

Baca Juga: Blak-blakan PPP Ungkap 4 Alasan Dukung Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024, Singgung Politik Religius

Atas santernya dukungan dari berbagai pihak untuk menjadi cawapres akhir-akhir ini, Gus Yaqut menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya.

Menurutnya, pemberian dukungan kepada tokoh tertentu adalah hal wajar dan menunjukkan praktik demokrasi yang berjalan baik jelang Pemilu 2024 mendatang.

Kendati begitu, Gus Yaqut berterima kasih atas dukungan sejumlah pihak khususnya dari sahabat-sahabat GMPI. Dia meyakini Indonesia punya stok pemimpin muda berkualitas dan berpengalaman yang sangat melimpah termasuk dari warga NU untuk jadi cawapres Ganjar.

Baca Juga: Keputusan Ganjar Pranowo Jadi Capres PDIP Sengaja Didahului 7 Skenario Drama ‘Playing Victim’, Kata Pengamat

“Mereka tidak akan pernah meminta jabatan tertentu. Akan tetapi, jika mendapat amanah, Insyaallah siap untuk mengembannya," ucapnya.

Gus Yaqut juga optimistis Pilpres 2024 akan berlangsung lebih demokratis. Hal ini disebabkan masyarakat Indonesia sudah makin dewasa dalam melihat perbedaan pandangan dan pilihan dalam perpolitikan.

Ia juga berharap penggunaan identitas keagamaan untuk kepentingan politik praktis bisa dicegah.

"Ada kepentingan bangsa ini yang lebih penting dan luas untuk terus diperjuangkan bersama, yakni terwujudnya persatuan nasional dan masyarakat yang makin sejahtera. Maka, sayang sekali jika jalinan yang sudah kokoh ini tercederai oleh kepentingan politik jangka pendek," katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PP GMPI Badi Zamanil Masnur menilai sosok Menag Yaqut punya peluang besar menjadi cawapres mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

"Saat ini ada sejumlah tokoh NU yang disebut-sebut punya kans sebagai pendamping Ganjar, yakni Khofifah Indar Parawansa, Mahfud MD, Yahya Cholil Staquf, Yaqut Cholil Qoumas, dan Said Aqil Siradj. Dari deretan nama-nama tersebut, sosok Gus Yaqut punya peluang paling besar," tuturnya, dikutip prfmnews.id dari ANTARA.

Menurut Badi, Gus Yaqut merupakan tokoh muda yang layak menjadi nominator bakal cawapres pendamping Ganjar. Adik Ketua Umum PBNU Gus Yahya itu bisa menggaet pemilih dari kalangan generasi milenial dan generasi Z.

Sebab berdasarkan studi CSIS tahun 2022, ungkapnya, Pemilu 2024 akan didominasi kaum generasi Z dan milenial yang rentang usianya 17-39 tahun (hampir 60 persen).

"Semua kontestan pemilu akan memperhatikan tantangan ini," bebernya.

Badi juga menyebut publik berharap agar Ganjar dan pasangan cawapres menampilkan konfigurasi nasionalis-religius untuk dapat mewakili sebagian besar unsur bangsa ini.

Untuk itulah, pihaknya mengusulkan kepada DPP PPP bisa mengusung Gus Yaqut sebagai cawapres Ganjar.

Badi menambahkan, dari aspek kesejarahan politik perpaduan antara nasionalis-Islam tradisionalis selalu memenangkan kontestasi. Hal itu mengingat segmen pemilih yang mewakili dua kelompok tersebut merupakan mayoritas di Indonesia.***

 

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x