Kartu Prakerja 2023 Gelombang 48 Skema Normal untuk 10 Ribu Orang, Biaya Pelatihan Naik Insentif Turun

- 19 Februari 2023, 17:20 WIB
Kartu Prakerja gelombang 48 tahun 2023.
Kartu Prakerja gelombang 48 tahun 2023. /Instagram/@rumahsiapkerja

PRFMNEWS – Pendaftaran program Kartu Prakerja Gelombang (Batch) 48 sejak 2020 atau Gelombang 1 di tahun 2023 resmi dibuka Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Jumat 17 Februari 2023.

“Program Kartu Prakerja Gelombang 48 secara resmi dibuka dengan kuota 10 ribu peserta. Kuota ini akan dinaikkan secara bertahap oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) sesuai jumlah lembaga pelatihan yang bergabung di ekosistem Program Kartu Prakerja,” kata Menko Airlangga Hartarto, Jumat 17 Februari 2023.

Program Kartu Prakerja 2023 Gelombang 48 menjalankan Skema Normal, artinya program ini tidak lagi bersifat semi-bansos seperti yang sudah dilaksanakan sebelumnya sejak 2020-2022.

Baca Juga: Lucky Hakim Blak-blakkan, Jarang Ketemu Ridwan Kamil hingga Baru 3 Kali Perjalanan Dinas sebagai Wabup Indrama

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyatakan, pada 2023, program ini akan fokus pada pengembangan keterampilan penerima beasiswa pelatihan atau angkatan kerja.

Secara total, besaran bantuan atau jumlah nilai manfaat yang diterima peserta Kartu Prakerja 2023 memang lebih besar dari sebelumnya, yakni dari Rp3,5 juta kini menjadi Rp4,2 juta per orang.

Namun nantinya, biaya pelatihan yang diterima peserta Kartu Prakerja 2023 akan dinaikkan, sementara nominal insentif diturunkan.

Rincian bantuan tersebut yakni, biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta, insentif pasca pelatihan Rp600 ribu (diberikan satu kali), dan insentif survei Rp100 ribu (dua kali pengisian survei). Batas minimal durasi pelatihan pun ditambah menjadi 15 jam dari sebelumnya 6 jam.

Diharapkan dengan kenaikan beasiswa pelatihan, setiap peserta bisa memanfaatkan pelatihan seoptimal mungkin sehingga saldo pelatihannya habis. Jika tidak, maka saldo pelatihan tersisa akan ditarik kembali ke Rekening Kas Umum Negara.

Baca Juga: Segera Daftar Beasiswa Arah Pemuda Indonesia Batch 3, Sekaligus Gratis Pengabdian Masyarakat ke Sumba

Aturan program Kartu Prakerja 2023 Skema Normal dengan ketentuan tersebut mengacu pada hasil Rapat Komite Cipta Kerja dalam Perpres No. 113 tahun 2022 dan pelaksanaannya sesuai Permenko Perekonomian No. 17 tahun 2022.

“Karena program ini tidak lagi bersifat semi bansos, maka semua penerima bantuan sosial sebelumnya, apakah itu PKH, BPUM, BSU dan lain-lain sudah boleh mengikuti Program Kartu Prakerja,” ucap Denni.

Karena prioritas Program Kartu Prakerja 2023 yaitu meningkatkan keterampilan angkatan kerja, lanjutnya, maka standar pelatihan ikut ditingkatkan secara signifikan dengan bidang pelatihan akan difokuskan sesuai kebutuhan lapangan pekerjaan ke depannya.

Denni menegaskan, pasar tenaga kerja memiliki dua sisi, yakni sisi permintaan dan penawaran. Program Kartu Prakerja membekali angkatan kerja pada sisi penawaran (supply), sedangkan sisi permintaan (demand) atau lowongan kerja, bukan berada pada kontrol Program Kartu Prakerja.

Baca Juga: Kemenhub Prediksi Lonjakan Jumlah Pemudik Lebaran Ini, Siapkan Tambahan Kereta dan Pesawat

Hal seperti itu dilakukan dengan program-program yang mendorong investasi, sehingga bisa menciptakan lapangan kerja lebih besar.

“Meskipun Program Kartu Prakerja juga mendorong kewirausahaan yang artinya menciptakan lowongan kerja dan entrepreneur-entrepreneur muda,” ujarnya.

Denni menekankan, Program Kartu Prakerja memberikan akses kepada angkatan kerja untuk mampu membekali dirinya dengan skill-skill baru agar lebih adaptif dan ‘resilience’.

“Misalnya ada unit-unit dalam perusahaan tiba-tiba ditiadakan dan unit lain muncul, atau tantangan perusahaan berubah, maka seharusnya angkatan kerja siap dan memiliki daya lenting kuat sehingga fleksibel mengambil kesempatan yang terbuka,” urainya.

Sektor-sektor yang menjadi perhatian dalam pelatihan Kartu Prakerja 2023 antara lain terkait manajemen bisnis dari hulu ke hilir.

Baca Juga: Arya Sinulingga: Kereta Cepat Jakarta - Bandung Didukung 72 Perjalanan Kereta Feeder Per Hari

“Misalnya sejak riset pasar, pengadaan barang jasa, hingga pengelolaan SDM dan penjualan produk. Selain itu, juga pelatihan terkait data, general office, operasi mesin, engineering, housekeeping, kerajinan tenun, batik, anyam-anyaman, jasa perorangan, pertanian, dan lain-lain,” jelasnya.

“Terkait TKI, ternyata lebih dari tujuh persen penerima Kartu Prakerja adalah orang-orang yang tertarik bekerja ke luar negeri, serta mereka yang pernah bekerja di luar negeri. Kami siapkan pelatihan yang relevan bagi mereka yang ingin bekerja di luar negeri, misalnya sektor hospitality, perhotelan, dan bahasa asing,” tambahnya.

Denni juga menerangkan keberhasilan program Kartu Prakerja ini dalam mendukung peserta mendapatkan pekerjaan yang sesuai.

Baca Juga: Jangan Beri Anak ASI saat Mobil Berjalan, Jika di Pesawat Lakukan Ketika Take Off dan Landing

“Berdasarkan Survei Evaluasi Program Kartu Prakerja maupun survei-survei yang dilakukan lembaga independen seperti Cyrus Network menunjukkan bahwa sepertiga penerima Kartu Prakerja yang sebelum menjadi peserta program belum bekerja, kini sudah mendapatkan pekerjaan, baik sebagai wirausahawan, freelancer maupun sebagai karyawan perusahaan,” bebernya.

Selain itu, dia menyebut riset Impact Evaluation dari J-PAL South East Asia dan Rumah Presisi Indonesia menunjukkan bukti bahwa peserta Kartu Prakerja memiliki 18 persen peluang mendapatkan pekerjaan, serta 30 persen peluang kebekerjaan bagi pelaku wirausaha.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x