Angin Kencang Landa Bandung Sepekan Terakhir dan Diprediksi Berlanjut, BMKG Ungkap Penyebabnya

- 10 Februari 2023, 19:40 WIB
Ilustrasi angin kencang di Bandung, ternyata ini penyebabnya menurut BMKG
Ilustrasi angin kencang di Bandung, ternyata ini penyebabnya menurut BMKG /PRFMNEWS.

PRFMNEWS – BMKG Stasiun Geofisika Bandung menerima laporan kejadian angin kencang terjadi di wilayah Bandung Raya dalam sepekan terakhir.

BMKG pun menyampaikan kejadian angin kencang diprediksi masih akan terjadi di wilayah Bandung Raya pada beberapa hari ke depan di Februari 2023 ini.

Lantas, apa penyebab munculnya angin kencang yang melanda beberapa wilayah di Bandung Raya dan kapan diprediksi akan berakhir?

Baca Juga: Mendag Terbitkan Aturan Baru Beli dan Jual Minyakita di Pasar, Salah satunya Tidak Perlu Pakai KTP

Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan, kecepatan angin setiap tahunnya pada bulan Februari memang mengalami peningkatan meski tidak selalu signifikan.

Kecepatan angin normal, kata Teguh, setiap Februari adalah 12,6 knot atau 23,31 kilometer per jam.

Adapun kecepatan angin yang paling kencang, menurut Teguh, tercatat pernah terjadi pada Februari 2004, yakni 30 knot atau 55 kilometer per jam.

Baca Juga: Warkop Konsep ‘Makan di Rumah Teman’ di Bandung, Kursi dan Meja Ternyata Dapat dari Madrasah

Sedangkan pada Februari 2023 khususnya sepekan terakhir, pihaknya mencatat fenomena angin kencang melanda Bandung Raya dengan kecepatan hingga 15-17 knot atau 28 - 31 kilometer per jam.

"Masyarakat di wilayah Bandung Raya melaporkan kejadian angin kencang dalam seminggu terakhir ini," ungkapnya, dikutip prfmnews.id dari ANTARA, Jumat 10 Februari 2023.

Terkait penyebab, Teguh menyebut kondisi penambahan kecepatan angin tersebut terjadi akibat adanya aktivitas pertumbuhan siklon tropis dan bibit siklon tropis.

Ditambah terjadinya pertemuan massa udara atau angin yang memanjang dari sebelah barat Selat Sunda memanjang hingga ke Jawa Timur.

Baca Juga: Ridwan Kamil Pantau Kondisi Warga Jabar yang Terdampak Gempa Turki

Selain itu, tambahnya, adanya pusat-pusat tekanan rendah di selatan Jawa menyebabkan pertemuan angin tersebut menjadi semakin kencang.

Menurutnya, kondisi kecepatan angin yang tinggi akibat fenomena alam tersebut diprediksi masih akan terjadi sampai anomali Suhu Permukaan Laut menghangat.

"Kondisi ini diprediksi tetap bertahan selama anomali Suhu Permukaan Laut (SPL) di wilayah selatan Jawa Barat bersifat hangat atau positif," ungkapnya.

Untuk itu dia mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap kejadian angin kencang ketika berpergian ke luar ruangan.

Baca Juga: Uu Ruzhanul Ulum Soal Perpanjangan Masa Jabatan Kades Menjadi 9 Tahun: Sepanjang Demi Kebaikan Saya Setuju

Apabila terjadi angin kencang, pesannya, masyarakat diimbau untuk berlindung di bangunan kokoh.

Teguh juga meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh kabar terkait cuaca, selain yang bersumber dari BMKG dan belum pasti kebenarannya.

"Hindari berlindung di tempat terbuka atau dekat dengan pepohonan," ucapnya.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x