PRFMNEWS - Belum juga beroperasi, Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah menimbulkan keresahan terutama bagi para penumpang setia kereta api Argo Parahyangan. Karena beberapa pejabat pemerintah yang mengatakan ada rencana menutup layanan kereta api Argo Parahyangan untuk jalur Jakarta-Bandung.
Melansir dari Pikiran Rakyat, sebelumnya, Kementerian BUMN mengungkapkan tentang rencana menghentikan operasi kereta api Argo Parahyangan. Alasannya, kalah cepat dengan KCJB.
Selain itu, Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan ada alasan lain seperti harga tiket, hingga efisiensi waktu menjadi faktor utama.
Baca Juga: Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akan Dibanderol Mulai dari Rp125 Ribu
Arya mengatakan, waktu tempuh kereta cepat adalah 30 menit dengan harga tiket Rp250.000.
Sementara, waktu tempuh Argo Parahyangan mencapai 3 jam dengan harga tiket eksekutif Rp150.000-Rp170.000.
Karena hal tersebut masyarakat pengguna KA Parahyangan tidak menyetujui bila operasi KA Argo Parahyangan akan dihentikan setelah KA Cepat Jakarta Bandung beroperasi.
Mereka mengajukan surat terbuka dan mengajukan petisi atas hal tersebut. Surat tersebut ditujukan pada, Menteri Perhubungan, Menteri Badan Usaha Milik Negara, dan pengguna Kereta Api Argo Parahyangan.
Melansir dari change.org, isi surat terbuka tersebut adalah sebagai berikut :
Kepada
Yth. Pimpinan PT. Kereta Api Indonesia
Yth. Menteri Perhubungan
Yth. Menteri Badan Usaha Milik Negara
Yth. Pengguna Kereta Api Argo Parahyangan.
PETISI: JANGAN HENTIKAN OPERASI KA ARGO PARAHYANGAN SETELAH KA CEPAT JAKARTA BANDUNG BEROPERASI
Baca Juga: Perjalanan Jakarta - Bandung Nantinya Cuma 1 Jam dengan Kereta Cepat
Kami, masyarakat pengguna KA Parahyangan tidak menyetujui bila operasi KA Argo Parahyangan akan dihentikan setelah KA Cepat Jakarta Bandung beroperasi.
Alasan kami berdasarkan atas :
Secara prinsip bisnis, seharusnya operasi yang tidak menguntungkan yang harus dihentikan karena akan membebani perusahaan dalam jangka panjang.
Operasi yang menguntungkan harus dipertahankan dan dikembangkan untuk profitabilitas perusahaan PT. KAI.
KA Argo Parahyangan pernah menjadi "Bread and Butter" PT. KAI sehingga mampu subsidi silang ke operasi di route yang kurang menguntungkan.
KA Argo Parahyangan menjadi pilihan bagi komunitas PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad) masyarakat warga Bandung yang bekerja di Jakarta, secara shuttle routine berangkat hari Minggu dan kembali di hari Jumat berikutnya.
Perpindahan dari KA Parahyangan ke KA Cepat akan sangat membebani biaya komuter, padahal situasi saat ini sudah sangat nyaman, efisien dan tanpa keluhan.
Semua keputusan bisnis harus berdasarkan alasan rasional, bukan alasan lain yang akan membebani PT. KAI di masa depan
Perkenankanlah permohonan kami, para penumpang kereta api Argo Parahyangan, yang tidak memerlukan pelayanan kemewahan, cukup dengan pelayanan efisien, andal dan menyenangkan tanpa kerumitan. Agar menjadi masyarakat yang sejahtera, selayaknya kepentingan masyarakat yang didahulukan.
Salam,
INISIATOR PETISI: Achadiat Asiandi Suhadi
Sampai saat tulisan ini dibuat jumlah masyarakat yang sudah menyetujui petisi tersebut sebanyak 941 orang, mereka menunggu sampai 1.000 orang yang menyetujui dan menandatangani petisi tersebut.***