Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Pesan Ganjar Pranowo Tentang Tantangan Besar Generasi Muda Bangsa

- 28 Oktober 2022, 18:39 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di peringatan Hari Sumpah Pemuda, Jumat 29 Oktober 2022.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di peringatan Hari Sumpah Pemuda, Jumat 29 Oktober 2022. /

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di peringatan Hari Sumpah Pemuda, Jumat 29 Oktober 2022.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di peringatan Hari Sumpah Pemuda, Jumat 29 Oktober 2022.

Di samping masalah kemandirian pangan, masih ada persoalan yang musti segera dibereskan agar masa depan generasi muda dan bangsa Indonesia lebih cerah seperti yang dicita-citakan oleh para pendahulu dan pendiri bangsa.

Persoalan tersebut terkait akses pendidikan yang harus diperoleh anak-anak muda. Sebab pendidikan menjadi kekuatan yang harus terus dibangun demi masa depan bangsa.

Melalui pendidikan tersebut, anak-anak muda harus melek dalam segala hal. Mulai teknologi hingga ilmu pengetahuan sehingga ke depan generasi muda memiliki kekuatan dalam kompetisi global.

"Barangkali sudah saatnya kita sedikit memaksa kepada generasi muda kita, anak muda kita, yang musti kita siapkan untuk belajar. Maka pendidikan menjadi kekuatan yang musti kita bangun terus-menerus dan tidak boleh siapa pun mengganggu. Inilah lompatan-lompatan yang sebenarnya bisa kita berikan kepada bangsa ini. Mudah-mudahan peringatan ini bisa memberi inspirasi kepada yang muda untuk bergerak seperti kakek-nenek kita pada saat itu," jelas Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Kader PKK Jabar Dilatih Menjadi Garda Terdepan dalam Menciptakan Lingkungan Nyaman, Damai dan Sejahtera

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di peringatan Hari Sumpah Pemuda, Jumat 29 Oktober 2022.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di peringatan Hari Sumpah Pemuda, Jumat 29 Oktober 2022.

Perihal akses pendidikan bagi generasi muda, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah melakukan berbagai langkah.

Salah satunya adalah akses sekolah gratis di SMKN Jateng untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Dalam sambutannya Ganjar Pranowo juga menceritakan kisah seorang anak bernama Fajar yang berasal dari keluarga kurang mampu. Ibunya bekerja sebagai buruh batik dengan gaji Rp23 ribu sepekan.

Padahal di rumahnya ada empat orang yang harus dihidupi. Melalui SMKN Jateng, Fajar sekarang telah lulus dan mendapat pekerjaan di perusahaan tambang terbesar kedua di Indonesia dan mampu mengangkat derajat keluarganya.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x