Beruntung, hal itu ditemukan sebelum diberikan kepada para jemaah sehingga langsung diganti. Pihaknya langsung memberikan teguran kepada penyedia katering bersangkutan.
“Hal lainnya terkait dengan perlindungan para pekerja kareting itu sendiri. Perlu ada perlindungan terhadap mereka dari sisi kesehatan dan keamanan bekerja karena ada beberapa kasus kecelakaan. Hal itu harus menjadi perhatian ke depan,” ujarnya.
Satu hal lainnya yang menjadi evaluasi ke depan menyangkut paspor jemaah. Menurut Amin, Pemerintah Arab Saudi memang sudah mengeluarkan kebijaksanaan bahwa paspor selama pelaksnaan haji dipegang oleh jemaah. Hal itu sudah diterapkan untuk para jemaah yang berasal dari Eropa.
“Untuk jemaah Indonesia sepertinya belum siap. Untuk tahun ini kami masih bekerjasama dengan Muasasah Adilla untuk penyimpanan paspor jemaah. Hal itu karena kami khawatir akan banyak masalah jika paspor dipegang jemaah,” katanya.
Ke depan hal itu akan menjadi bahan evaluasi, apakah akan dipegang oleh jemaah atau tetap disimpan di satu tempat seperti saat ini.
Jika nantinya tidak ada kerja sama dengan muasasah lagi, minimal disimpan di kantor Daker. Namun, harus ada tempat yang aman untuk penyimpanan paspor ini.
Sementara itu, Kepala Seksi Perjalanan Kedatangan dan Kepulangan (Yanpul) Daker Madinah cecep Nursyamsi menjelaskan, untuk saat ini masih diperlukan tempat penyimpanan khusus bagi paspor jemaah.