Manajemen kunjungan secara digital ini, lanjutnya, jadi salah satu program untuk menjawab isu dan permasalahan terkait tata kelola yang saat ini terjadi di Pulau Komodo, Pulau Padar dan Kawasan Perairan Sekitarnya.
Seperti over tourism yang berdampak pada perilaku komodo, pengelolaan sampah, terumbu karang yang rusak, perburuan liar, pemancingan ilegal, penggunaan pukat harimau dan overfishing.
Baca Juga: Miris! Foto Komodo Adang Truk Pembangunan 'Jurassic Park' di Pulau Rinca Viral di Media Sosial
“Jika permasalahan ini tidak segera diatasi, seiring berjalannya waktu, hilangnya nilai jasa ekosistem kawasan diproyeksikan akan dapat merusak habitat komodo,” ucapnya.
Aplikasi INISA juga hadirkan layanan dan fitur lainnya, seperti pemesanan tiket pesawat, reservasi hotel, rental mobil, bahkan bayar tagihan BPJS, pajak PBB, listrik, isi pulsa, beli oleh-oleh, dan sebagainya.
Kemudahan dalam satu genggaman melalui handphone tersebut, tentu juga akan memudahkan wisatawan serta menjamin kenyamanan mereka saat merencanakan perjalanannya.
Sistem Wildlife Komodo dalam aplikasi INISA sudah dapat diakses wisatawan yang ingin berkunjung ke kawasan konservasi Pulau Komodo, Pulau Padar dan kawasan perairan sekitarnya.
Baca Juga: Kekeh, Luhut Sebut Pemerintah Akan Tetap Jual Wisata Komodo
Para wisatawan dapat mengunduhnya melalui PlayStore (Android) dan AppStore (iOS) dan melakukan verifikasi melalui kode OTP yang akan dikirimkan langsung ke nomor handphone.
Biaya kontribusi konservasi yang dibayarkan saat reservasi online ini sudah meliputi tiket masuk Pulau Komodo, Pulau Padar, serta wisata bahari sekitarnya.