Hingga Tahun 2030 PLN Butuh Dana Invetasi Sebesar Rp72 Triliun per Tahun

- 21 Juli 2022, 18:50 WIB
Ilustrasi PLN butuh dana investasi triliunan rupiah.
Ilustrasi PLN butuh dana investasi triliunan rupiah. /Pikiran Rakyat/

PRFMNEWS - Vice President of Financial Institution and Market Research PT PLN, Maya Rani Puspita mengungkapkan, PLN butuh dana investasi sebesar Rp72 triliun per tahun sampai dengan tahun 2030 dalam rangka mendukung proyek ketenagalistrikan.

Maya mengatakan, berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, PLN akan melakukan penambahan investasi sekitar Rp72 triliun per tahun.

Maya melanjutkan, karena adanya kebutuhan investasi yang begitu besar, namun dana internal jumlahnya terbatas, maka PLN membutuhkan dukungan pendanaan yang sumbernya dari bagian eksternal.

Dukungan itu berupa Penyertaan Modal Negara oleh pemerintah atau bisa juga dari sebuah pinjaman.

Baca Juga: Catat! Ini Beberapa Hal yang Perlu Dilakukan Para Orangtua untuk Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

Beberapa pilihan bagan pinjaman pendanaa yang sudah dilakukan PLN selama ini adalah two-step loans atau penerusan pinjaman dari pemerintah.

Maya menjelaskan bahwa two-step loans adalah suatu bagan pendanaan degan pinjaman yang dilakukan secara Government to Government yang akan diteruspinjamkan oleh pemerintah ke PLN.

Selain itu pula, PLN mempunyai pinjaman dengan bagan lending dari dalam dan luar negeri baik itu dengan jaminan pemerintah atau tanpa jaminan pemerintah.

Baca Juga: Jadwal Pekan Pertama Liga 1 Musim 2022/2023 yang Dimulai Sabtu Besok

Pinjaman yang dilakukan oleh PLN juga melalui penerbitan surat utang dalam bentuk obligasi atau surat utang jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat diperjualbelikan dalam negeri atau global bonds.

"PLN mengeksplor opsi pendanaan seperti global bonds yang kami terbitkan pada 2017 maupun opsi penerbitan lain yang sekiranya memberikan benefit secara maksimal bagi PLN," kata Maya seperti disitat prfmnews.id dari ANTARA, Kamis 21 Juli 2022.

Menurutnya, utuhnya nilai investasi ini menuntut PLN agar terus mengekspor berbagai bagan pendanaan sehingga perseroan terus mendapatkan pinjaman dengan pricing yang masuk akal.

Baca Juga: Persib Bandung Dapat Izin Tanding di Stadion GBLA, Teddy Tjahjono Apresiasi Kepolisian

Di samping itu, bank dalam negeri mempunyai kapasitas yang begitu terbatas untuk memberi pembiayaan, mengingat harus patuh pada ketentuan batas maksimum penyediaan kredit.

"Penyaluran kredit ke PLN sendiri saat ini space nya sudah sangat terbatas sehingga mau tidak mau kami harus mengeksplor pendanaan dari luar negeri," imbuh Maya.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah