Namun semuanya dibuat terkejut setelah bingkisan tersebut dibuka, ternyata isinya bukan makanan melainkan kepala seekor kera yang baru saja dipotong.
“Dan begitu bungkusannya dibuka, isinya kepala kera,” ungkap Sudirman.
Baca Juga: Syarat Penerbangan Terbaru, Tak Perlu Tes Covid-19 Lagi untuk Kelompok ini
Menurut Sudirman, si lelaki saat itu pingsan dan meninggal beberapa hari kemudian. Selang sebulan kemudian, teman perempuan yang pergi bersama lelaki tersebut pun meninggal dunia.
Bahkan Sudirman menuturkan bahwa hari dan tanggal persisnya KKN para mahasiswa itu terselenggara masih tercatat dalam arsip kepala desa.
Untuk lebih meyakinkan bahwa cerita versi kepala desa itu benar, Sudirman memperlihatkan foto sumur dan lokasi lain di Rowo Bayu yang gambarannya sepintas menyerupai seperti di film KKN di Desa Penari.
Menanggapi cerita sesungguhnya dari Sudirman, Erick Thohir mengaku sampai merinding dan ketakutan mendengar kisah dari lelaki yang tengah duduk di sebelahnya tersebut.
Baca Juga: Apa Itu Program Indonesia Bersih yang Katanya Mampu Membuka Ribuan Lapangan Kerja Baru
Meski demikian, Erick Thohir tetap berencana ingin mendatangi lokasi Rowo Bayu bersama Sudirman dalam waktu dekat. Tak dijelaskan detail kapan ia akan berkunjung ke Rowo Bayu.
"Kalau ke Desa Penari siang-siang saja, kalo malam nanti ada yang tertinggal, saya takut," ucapnya sambil tertawa menutup obrolan mereka. ***