Rencana Erick Thohir Datangi Lokasi Asli KKN di Desa Penari, Ingin Ditemani Tak Mau Malam Hari

- 19 Mei 2022, 16:45 WIB
Erick Thohir penasaran dengan lokasi asli film KKN Desa Penari
Erick Thohir penasaran dengan lokasi asli film KKN Desa Penari /Instagram @mdpictures_official/

PRFMNEWS - Belum lama ini, Menteri BUMN Erick Thohir membongkar lokasi asli suatu desa yang menjadi tempat terjadinya peristiwa horor dalam film KKN di Desa Penari.

Usai mengungkap lokasi asli KKN di Desa Penari dan mendengar cerita sebenarnya versi kepala desa di wilayah tersebut, Erick Thohir berencana mendatangi langsung kawasan horor ini.

Rencana Erick Thohir mendatangi lokasi asli KKN di Desa Penari, ia tuturkan usai berbincang dengan pengelola dan penjaga Rowo Bayu yang merupakan titik lokasi peristiwa mengerikan dalam film yang diadaptasi dari thread Twitter SimpleMan.

Namun, setelah mendengar kisah horor sebenarnya dalam film KKN di Desa Penari, Erick Thohir mengaku merinding dan tak ingin datangi Rowo Bayu di malam hari.

Baca Juga: Ada Beberapa Titik Keretakan di Stadion GBLA, Pemkot Bandung Berikan Penjelasan

Rencana Erick Thohir untuk berkunjung ke lokasi asli KKN di Desa Penari usai mendengar cerita sebenarnya tentang pengalaman mengerikan enam mahasiswa di dalamnya itu, ia ungkap dalam akun Instagram @erickthohir pada Selasa, 17 Mei 2022.

Dalam video yang diunggah di akun tersebut, Erick Thohir berbincang dengan seorang penjaga dan pengelola kawasan keramat yang juga merupakan lokasi wisata Rowo Bayu bernama Sudirman.

Rowo Bayu diyakini sebagai lokasi sebenarnya KKN di Desa Penari, tepatnya berada di Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Rowo merupakan bahasa Jawa yang berarti rawa atau genangan air alami yang biasanya ada di area hutan atau dekat sungai.

Sudirman menegaskan bahwa cerita di balik film KKN di Desa Penari itu nyata dan benar-benar terjadi di kawasan Rowo Bayu. Menurutnya, KKN tersebut berlangsung di tahun 2008 silam, di mana ada enam mahasiswa asal Surabaya yang ikut program KKN itu.

Baca Juga: Selain Mudah Lelah, 5 Hal ini Disebabkan Kolesterol Kamu Tinggi, Menurut dr. Saddam Ismail

"Iya ini nyata dan program KKN itu dilaksanakan di tahun 2008 yang diikuti oleh enam mahasiswa dari Surabaya," ujar Sudirman, dikutip prfmnews.id dari Instagram tersebut pada hari ini, Kamis 19 Mei 2022.

Lebih lanjut Sudirman menjelaskan, di antara enam mahasiswa itu, ada dua remaja yang menjalin hubungan asmara. Kisah ini Sudirman dengar dari Kepala Desa Bayu yang menjabat saat itu.

Suatu hari, ketika menjelajahi kawasan Rowo Bayu, dua mahasiswa itu ke luar dari situs (lokasi di luar seharusnya mereka melakukan KKN), agak ke utara.

Mereka bertemu sosok gaib yang menyerupai manusia. Keduanya dijamu makanan di rumah sosok tersebut. Ketika bertanya mereka ada di mana, sosok misterius itu menjawab di Desa Penari.

Karena sudah sore, mereka pamit pulang ke Rowo Bayu dan dihadiahi bingkisan dibungkus kertas koran.

Baca Juga: Cara Glowing Tanpa Make Up dan Skincare dengan Bahan Murah dan Mudah ini, kata dr. Zaidul Akbar

Mereka bertemu teman-teman lainnya di sebuah tempat di bawah tiang bendera ada bangunan bundaran. Keduanya mengaku baru mengunjungi Desa Penari, namun teman-teman lainnya tidak percaya.

“Teman-temannya lalu protes tidak percaya karena di sana tidak ada desa,” jelas Sudirman.

Tetapi dua mahasiswa itu ngotot bahwa ada yang disebut Desa Penari. Untuk membuktikannya, mereka coba memperlihatkan bingkisan yang diberi oleh orang yang dijumpai tadi.

Namun semuanya dibuat terkejut setelah bingkisan tersebut dibuka, ternyata isinya bukan makanan melainkan kepala seekor kera yang baru saja dipotong.

“Dan begitu bungkusannya dibuka, isinya kepala kera,” ungkap Sudirman.

Baca Juga: Syarat Penerbangan Terbaru, Tak Perlu Tes Covid-19 Lagi untuk Kelompok ini

Menurut Sudirman, si lelaki saat itu pingsan dan meninggal beberapa hari kemudian. Selang sebulan kemudian, teman perempuan yang pergi bersama lelaki tersebut pun meninggal dunia.

Bahkan Sudirman menuturkan bahwa hari dan tanggal persisnya KKN para mahasiswa itu terselenggara masih tercatat dalam arsip kepala desa.

Untuk lebih meyakinkan bahwa cerita versi kepala desa itu benar, Sudirman memperlihatkan foto sumur dan lokasi lain di Rowo Bayu yang gambarannya sepintas menyerupai seperti di film KKN di Desa Penari.

Menanggapi cerita sesungguhnya dari Sudirman, Erick Thohir mengaku sampai merinding dan ketakutan mendengar kisah dari lelaki yang tengah duduk di sebelahnya tersebut.

Baca Juga: Apa Itu Program Indonesia Bersih yang Katanya Mampu Membuka Ribuan Lapangan Kerja Baru

Meski demikian, Erick Thohir tetap berencana ingin mendatangi lokasi Rowo Bayu bersama Sudirman dalam waktu dekat. Tak dijelaskan detail kapan ia akan berkunjung ke Rowo Bayu.

"Kalau ke Desa Penari siang-siang saja, kalo malam nanti ada yang tertinggal, saya takut," ucapnya sambil tertawa menutup obrolan mereka. ***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x