Jeritan Perajin Tahu Tempe: Bukan Cuma Kedelai yang Naik

- 22 Februari 2022, 09:45 WIB
Sejumlah pekerja menyelesaikan proses pembuatan Tahu Cibuntu di Jalan Terusan Pasirkoja, Kota Bandung, harga kedeai yang juga belum kunjung turun kembali mengancam kelangsungan industri tahu dan tempe.
Sejumlah pekerja menyelesaikan proses pembuatan Tahu Cibuntu di Jalan Terusan Pasirkoja, Kota Bandung, harga kedeai yang juga belum kunjung turun kembali mengancam kelangsungan industri tahu dan tempe. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

PRFMNEWS - Ketua Paguyuban Perajin Tahu Tempe Jawa Barat Muhamad Zamaludin mengatakan, saat ini pihaknya bukan hanya menjerit karena harga kacang kedelai yang mahal.

Menurut dia, para perajin tahu dan tempe pun kini menjerit karena kenaikan harga terjadi pada bahan baku lainnya seperti naiknya harga garam dan kunyit.

Bahkan harga plastik pembungkus tahu dan tempe pun ikut naik.

Baca Juga: Pangandaran Punya Jembatan Merah, Daya Tarik Baru bagi Wisatawan saat Menuju Kawasan Pantai Timur

"Malah sekarang ini bukan cuma kedelai yang naik, bahan pokok seperti kunyit, garam juga naik, plastik juga ikut naik, jadi kita terpaksa menaikan harga," kata Zamaludin saat on air di di Radio PRFM 107,5 News Channel Senin, 21 Februari 2022.

Dengan adanya kenaikan harga kacang kedelai, kunyit, garam, dan juga plastik, maka para perajin tahu dan tempe di Jabar sepakat melakukan aksi mogok selama tiga hari.

Aksi mogok produksi para perajin tahu dan tempe di Jabar dilakukan sejak Senin, 21 Februari 2022 kemarin hingga Rabu, 23 Februari 2022 besok.

Baca Juga: Kenaikan Harga Kacang Kedelai Diungkap Pengecer, Sudah Banyak Pengrajin Tahu Tempe di Bandung Gulung Tikar

Baca Juga: Temui Bupati Banyuwangi, CEO PRMN Paparkan Pola Bisnis PRMN dan Kesiapannya Mempromosikan UMKM Banyuwangi

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x